Samarinda
Penertiban Tahap Kedua Alat Peraga Sosialisasi Berlanjut, Baliho Besar dan Keterbatasan Alat Jadi Kendala Utama
Kaltimtoday.co, Samarinda - Alat peraga sosialisasi (APS) pasangan calon (paslon) yang tidak sesuai desain KPU Samarinda terus ditertibkan. Hari ini, genap seminggu kampanye berjalan. Gambar paslon yang tak sesuai harus segera dicabut jika mengacu pada aturan. Jumat malam (2/10/2020) total lebih dari 40 orang turun ke jalan.
Merupakan gabungan dari Bawaslu Samarinda dan Panwascam, Satpol PP sebanyak 20 orang, kepolisian 6 orang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda sebanyak 11 orang, serta perwakilan dari tim paslon nomor urut 2, Andi Harun-Rusmadi dan nomor urut 3, Zairin-Sarwono.
Abdul Muin, ketua Bawaslu Samarinda menyampaikan bahwa penertiban dimulai sejak pukul 20.00 sampai pukul 00.30 Wita, Sabtu dini hari. Lagi-lagi, tim dari paslon nomor urut 1, Barkati-Darlis kembali tidak hadir. Sebelumnya di tahap pertama, pihak paslon dengan tagline "Bikin Samarinda Dibanggakan dan Terdepan" itu juga disebutkan tak hadir.
Padahal, Bawaslu Samarinda sudah menginfokan penertiban tahap kedua ini. Tak ada alasan spesifik yang disampaikan terkait ketidakhadiran untuk yang kedua kali itu. Muin juga tak mengetahui apa masalahnya.
Ketika ada rapat koordinasi, pihaknya sudah menyampaikan. Kala itu, ada perwakilan dari tim Badar yang hadir. Sudah menghubungi Liasion Officer (LO) paslon, namun diungkapkan bahwa penertiban itu sudah disampaikan ke relawan pula.
Muin menegaskan, Bawaslu Samarinda sudah komunikatif kepada 3 paslon demi menertibkan APS tersebut. Dia juga berharap, sebelum adanya desain resmi dari KPU Samarinda, semua harus tuntas dibersihkan.
Semalam, 6 kecamatan dibidik untuk menertibkan APS. Terdiri atas Sambutan, Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Samarinda Kota. Pada 28 Oktober 2020 silam, sebenarnya sudah dilakukan penertiban pula di Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, dan Samarinda Kota.
Namun tadi malam lebih difokuskan untuk menertibkan baliho-baliho berukuran besar. Muin memberi contoh bahwa di depan Pasar Segiri ada 3 baliho besar yang sudah diturunkan.
"Tadi malam memang tidak banyak yang bisa ditertibkan karena ternyata menurunkan 1 baliho itu memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 40 menit lebih. Sebab, sangat sulit. Belum lagi kalau ada yang sampai berlapis-lapis," ungkap Muin saat ditemui pada Sabtu (3/10/2020).
Terlepas dari 6 kecamatan yang didatangi kemarin malam, khusus Palaran dan Sungai Kunjang juga ikut menertibkan APS dan berkoordinasi dengan camat masing-masing serta melibatkan Satpol PP dan Panwascam.
Muin menyampaikan bahwa jumlah baliho yang membutuhkan tenaga alat panjat itu tidak sedikit. Bisa mencapai ratusan. Sementara, alatnya juga hanya 1 dan itu difasilitasi oleh DLH Samarinda. Muin kembali mencontohkan baliho di depan Pasar Segiri yang besar dan tinggi. Dia menyaksikan sendiri bahwa melepasnya begitu menyulitkan.
Ditegaskan Muin, penertiban di 10 kecamatan sebenarnya sudah dilakukan secara masif. Walaupun belum semuanya karena volume yang banyak tidak sebanding dengan tenaga yang dimiliki. Terutama alat.
[YMD | RWT]