Nasional

Pertamina Bantah Terlibat dalam Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Network — Kaltim Today 12 September 2025 07:45
Pertamina Bantah Terlibat dalam Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri. (Istimewa)

Kaltimtoday.co - PT Pertamina (Persero) membantah keterlibatan dalam kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta dalam beberapa pekan terakhir. 

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menampik isu tersebut saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis (11/9/2025). Ia menegaskan bahwa tudingan yang menyebut Pertamina sengaja menghambat pasokan BBM untuk SPBU swasta melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidaklah benar. 

“Isu yang beredar seolah-olah Pertamina menggunakan tangan Kementerian ESDM untuk tidak memberikan kuota BBM ke SPBU swasta, saya sampaikan di sini hal itu sama sekali tidak benar,” tegas Simon.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyampaikan adanya keluhan dari masyarakat yang menduga kelangkaan BBM di SPBU swasta terjadi secara disengaja. Namun, Simon menegaskan Pertamina sebagai badan usaha penyalur energi selalu mematuhi regulasi yang berlaku, baik dari Kementerian ESDM maupun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Pertamina terus berkomitmen menghadirkan produk energi yang berkualitas melalui kilang-kilang kami, dan memastikan distribusi berjalan sesuai aturan,” tambahnya.

Sementara itu, Kementerian ESDM memberikan penjelasan terkait fenomena kosongnya stok BBM di SPBU swasta. Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyebut penyebab utama kelangkaan adalah pergeseran konsumsi masyarakat dari BBM subsidi ke BBM nonsubsidi.

Perubahan pola konsumsi ini terlihat dari meningkatnya permintaan di SPBU swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo. Menurut Dwi, kondisi tersebut justru memberi dampak positif karena dapat mengurangi beban subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Which is bagus, beban subsidi pemerintah jadi berkurang. Ini tentu hal yang positif,” ungkap Dwi.

[RWT] 



Berita Lainnya