Daerah

Waspadai Peredaran Oli Palsu di Balikpapan, Pertamina Lubricants Ungkap Cara Membedakannya

Kaltim Today
12 November 2025 15:55
Waspadai Peredaran Oli Palsu di Balikpapan, Pertamina Lubricants Ungkap Cara Membedakannya
Ahmad Saparhadi, Analyst Quality Assurance PT Pertamina Lubricants memaparkan pelumas asli yang aman bagi kendaraan saat bertemu awak media di Balikpapan.

BALIKPAPAN, Kaltimtoday.co - Kasus peredaran oli palsu masih menjadi masalah serius di pasar otomotif Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur.

Produk pelumas tiruan bukan hanya menurunkan performa kendaraan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan mesin dan kerugian finansial yang besar bagi pemilik kendaraan.

Dengan adanya kegiatan LubriTalk bertajuk "Ngobrol Oli Bareng Pertamina Lubricants" yang digelar di Balikpapan, Selasa (11/11/2025), PT Pertamina Lubricants (PTPL) mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan terhadap produk oli palsu. 

Kegiatan itu menjadi ajang edukasi bagi media lokal untuk memperluas pemahaman publik seputar pelumas dan dampak penggunaan produk tiruan.

Menurut PTPL, modus pembuatan oli palsu kini semakin beragam. Ada yang dilakukan dengan mengemas ulang oli bekas ke dalam botol bermerek terkenal, mencampur oli baru dengan limbah industri, hingga mendaur ulang oli bekas tanpa izin dan tanpa proses sertifikasi.

Padahal, pelumas tiruan tidak memiliki kandungan aditif yang berfungsi melindungi komponen mesin dari gesekan dan panas berlebih. 

Hal tersebut, mengakibatkan mesin kendaraan rentan mengalami keausan logam, penumpukan kerak, overheating, bahkan kerusakan serius pada ruang bakar. Dalam jangka panjang, mesin bisa kehilangan tenaga dan menjadi lebih boros bahan bakar.

"Masalahnya, oli palsu tidak bisa dibedakan hanya dari warna, bau, atau kekentalannya. Untuk memastikan keaslian, sering kali perlu dilakukan pengujian laboratorium terhadap komposisi dan performa olinya," kata Ahmad Saparhadi, Analyst Quality Assurance PT Pertamina Lubricants.

Pertamina Lubricants telah menambahkan sejumlah fitur keamanan pada kemasan produknya untuk memudahkan konsumen mengenali produk asli. 

Salah satu cirinya yakni botol berlapis tiga atau triple layer yang memperlihatkan warna bagian dalam berbeda dari warna luar saat tutup botol dibuka.

Selain itu, terdapat nomor batch delapan digit pada bagian tutup dan badan botol yang tercetak sejajar dan lurus. Produk asli juga memiliki hologram bertuliskan "Original" yang hanya terbaca pada sudut kemiringan sekitar 45 derajat.

Fitur keamanan lain berupa kode QR unik di label anti-pemalsuan. Ketika dipindai, kode tersebut akan mengarahkan pengguna ke situs resmi lubes.id dan menampilkan informasi detail seperti nama produk, nomor batch, jenis kemasan, serta lokasi dan jumlah pemindaian.

Saparhadi menyampaikan, apabila data yang muncul tidak sesuai atau QR code sudah digunakan lebih dari satu botol, maka produk tersebut dipastikan palsu.

Pertamina Lubricants juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap pelumas yang dijual dengan harga terlalu murah. Perbedaan harga yang signifikan dari harga resmi sering menjadi indikasi bahwa produk tersebut tidak asli. 

Ia menyebut, kasus seperti itu kerap ditemukan di bengkel tidak resmi maupun di platform daring yang tidak terverifikasi.

"Kalau menemukan oli dijual jauh di bawah harga resmi, besar kemungkinan itu bukan produk asli Pertamina," tutur Saparhadi.

Untuk menghindari risiko, masyarakat disarankan selalu membeli oli di outlet resmi, seperti SPBU Pertamina, distributor terverifikasi, atau bengkel mitra resmi seperti Fastron Auto Service dan Enduro Motor Service. 

Sebelum membeli, periksa dengan teliti kondisi kemasan dengan memastikan segel masih utuh, tidak bocor, dan sesuai dengan ciri keaslian yang ditetapkan produsen.

Lebih lanjut, konsumen perlu memperhatikan harga pasar agar tidak tergiur penawaran yang terlalu murah. Jika sudah terlanjur menggunakan oli palsu, sebaiknya segera lakukan flushing mesin, yaitu menguras oli lama, menggantinya dengan oli baru, lalu menyalakan mesin beberapa menit untuk memastikan sirkulasi berjalan sempurna.

Di sisi lain, Pertamina Lubricants juga membuka saluran pengaduan bagi masyarakat yang menemukan dugaan pelumas palsu melalui Pertamina Contact Center 135 atau situs lubes.id.

Saparhadi berharap, kegiatan edukatif seperti LubriTalk di Balikpapan dapat meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap keaslian produk pelumas yang beredar. 

"Edukasi semacam ini penting, terutama di kota dengan mobilitas tinggi seperti Balikpapan, di mana kendaraan menjadi penunjang utama aktivitas harian warga," pungkasnya.

[TOS]



Berita Lainnya