Samarinda

Politisi PKS, Subandi Tegaskan Tetap Loyal kepada Konstituennya

Kaltim Today
28 September 2019 13:46
Politisi PKS, Subandi Tegaskan Tetap Loyal kepada Konstituennya
Anggota DPRD Samarinda periode 2019-2024 Subandi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota DPRD Samarinda periode 2019-2024 Subandi, kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang berada di dapil Sungai Kunjang. Dia berkomitmen dan berloyalitas terhadap pembangunan infrastruktur fasilitas rumah ibadah hingga pendidikan.

Politisi senior PKS itu menyebutkan, aspirasi yang ditampung dari kebanyakan masyarakat itu terkait dengan pembangunan infrastruktur, baik jalan, drainase, rumah ibadah hingga fasilitas umum lainnya.

“Dari sekian banyak proposal yang masuk dari masyarakat, hampir 80 persen itu rata-rata pembangunan infrastruktur, semenisasi jalan, drainase, pembangunan rumah ibadah (musolah/masjid), dan fasilitas umum lainnya. Itu yang akan kami upayakan dan perjuangankan, agar segera terealisasi," sebut Subandi, di ruang komisi I DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (25/09/2019).

Menurut Subandi, diantara pembangunan infrastruktur yang perlu menjadi perhatian yaitu Kelurahan Loa Buah.

“Yang paling menyolok sekarang ini adalah kelurahan Loa Bua, karena di sana belum tersentuh pembangunan. Kedepannya, perlu ada perubahan sehingga kami ingin pemerataan yang lebih cepat dan tepat sasaran. Di sana kurang tersentuh dalam artian porsi kegiatan fisik disana. Selama ini mengenai pembangunan infrastruktur sangat minim," unkap Subandi.

Wakil ketua DPRD Samarinda dari fraksi PKS, Subandi mengatakan, periode yang akan datang dia prioritaskan pembangunan agar dipercepat dan perlu adanya pemerataan.

“Periode mendatang (2019-2024), kami bantu dan prioritaskan, terkait pembangunan akan dipercepat dan tentunya dapat tersentuh kepada seluruh masyarakat di sana (Loa Buah). Kami dorong agar adanya pemerataan pembangunan infrastruktur,” sebut Subandi.

Selain itu, Subandi yang juga legislator periode sebelumnya tersebut mengungkapkan, banyak masyarakat yang datang berkunjung ke rumahnya hanya untuk berkonsultasi berkaitan dengan aturan pemerintah yang mengatur sistem zonasi di berbagai daerah.

“Banyak masyarakat yang datang ke rumah mengeluhkan terkait pendidikan sistem baru yang dibuat oleh pemerintah, yaitu sistem zonasisasi sekolah. Kami juga perlu pahamkan kepada masyarakat, yang namanya suatu aturan baru biasanya ada perubahan atau transisi, dimana –mana sudah terbiasa, namun aturan sistem zonasi ini sangat mengagetkan masyarakat, tapi kami bantu sosialisasikan bahwa sistem zonasi ini, sebenarnya ke depan lebih bagus. Sebab tidak ada lagi yang namanya sekolah unggul, favorit dengan sekolah terpinggirkan, seolah-olah sekolah yang ada di daerah kami yang lainnya tidak memiliki daya saing dalam hal kualitas pendidikannya maupun fasilitasnya," jelas Subandi.

“Nah sistem yang baru ini, justru pemerintah akan mengupayakan adanya pemerataan siswa yang di tempati di masing-masing zona. Kualitas maupun kuantitas dapat merata. Seiring waktu, pemerintah akan menggenjot, mengupayakan, mengupgrade tenaga pendidik, sarana dan prasarananya, siswa-siswi. Supaya bisa berkompetisi dan dapat menyaingi sekolah-sekolah unggul dan favorit lainnya, sehingga tidak ada penyekatan sekolah unggulan dan sekolah terpingirkan. Sebab secara kuantitas siswa juga akan menyuport kualitas lembaga pendidikannya, menurut saya sistem zonasisasi ini akan adil pada waktunya," tambahnya.

Dikatakan Subandi, alasan dibalik pemerintah memberlakukan sistem zonasi pada sekolah-sekolah,  pemerintah akan menyiapkan berbagai fasilitas penunjang pendidikan baik sarana bangunan maupun kualitas tenaga pendidik maupun kualitas siswa.

“Terkait dengan pembangunan infrastruktur yang belum siap, terutama sekolah-sekolah terpinggir itu masih minim fasilitasnya. Namun dengan adanya pemberlakuan sistem zona ini, pemerintah tentunya mempunyai strategi untuk mengupayakan pembangunan untuk menunjang pembangunan sumber daya tenaga pengajarnya dan kualitas pendidiknya. Tentu akan dibarengi fasilitas yang memadai lainnya,” tutur Subandi.

Menurutnya, ada beberapa sekolah yang sudah dibangun di periode yang lalu, dan yang akan datang ini akan ada pembanguna sekolah tambahan baik sekolah baru maupun renovasi.

"Di Loa Buah akan dibangun diantaranya sekolah SMA dan SMP, yang terbaru itu SMP 38 walaupun ada kendala namun masih tetap jalan. Sampai saat ini masih dalam proses negosiasi dengan pemilik lahan sebagai jalur dan akses menuju ke sekolah tersebut, tentu akan dibangun di periode ini dan akan kami prioritaskan," imbuhnya.

“Ada juga pembangunan SMA Karang Asam Ulu. Ini juga termasuk program nasional dimana daerah yang belum ada sekolahnya akan dibangun, maupun ada penambahan sekolah baik SD, SMP, dan SMA. Ini diupayakan segera kita dorong pemkot Samarinda untuk dibangun," tambah Subandi.

Selain pembangunan pendidikan dan infrastruktur, Subandi juga memprioritaskan pembangunan rumah-rumah ibadah.

“Pembagunan musalah/masjid juga menjadi prioritas kami, biasanya pembangunannya di renovasi, estimasi biaya yang biasa digelontorkan itu 100-150 juta tiap tahun. Itu cukup untuk pembangunan musolah sampai bangunannya selesai. Banyak mmusholah masyarakat yang perlu perbaikan dan bangunan baru, untuk anggaran perubahan kemarin kami anggarkan, ada tujuh titik yang akan dibangun musolah saja, untuk APBD murni ini akan kami targetkan sampai sepuluh titik pembangunan musolah dan masjid. Ini akan saya saya perjuangkan. Saya juga sangat salut dengan masyarakat, ada partisipan gotong royong warga untuk menyelesaikan pembangunan musolah ini," ujar Subandi.

Subandi berharap kerjasama dan koordinasi yang baik antara dewan, pemkot Samarinda dan masyarakat untuk bersama-sama membangun Samarinda lebih baik lagi, dia mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktr, pendidikan maupun fasilitas rumah ibadah.

[SDH | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya