Daerah

BRIN Soroti Bahaya Hoaks dan Misinformasi di Era Digital, Masyarakat Diminta Lebih Cermat Menyaring Informasi

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 16 Juli 2025 16:17
BRIN Soroti Bahaya Hoaks dan Misinformasi di Era Digital, Masyarakat Diminta Lebih Cermat Menyaring Informasi
Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Ubaidillah. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti soal ancaman serius dari penyebaran hoaks dan misinformasi di era digital yang cukup masif. Salah satu kelompok yang cukup rentan terhadap hoaks ialah generasi muda. 

Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Ubaidillah menyebut bahwa media sosial memang memiliki potensi besar sebagai sarana komunikasi publik yang efektif. Platform ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, termasuk lembaga, pejabat negara, maupun tokoh masyarakat . 

Namun, tanpa disertai kemampuan menyaring dan memverifikasi informasi, media sosial justru bisa bumerang dalam menerima suatu informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Jika masyarakat tidak melakukan konfirmasi atau penyaringan informasi, akan sangat mudah terjadi kebingungan. Dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya bisa lebih ke psikologis. Orang mudah terpengaruh oleh informasi provokatif, penuh hasutan, atau berbasis kebencian,” ujar Ubaidillah usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Konten Berdasarkan Fakta Menghindari Hoax dan Misinformasi dari Komisi X DPR RI dan BRIN di Hotel Ibis Samarinda.

Ia menambahkan bahwa misinformasi serta hoaks dapat merusak relasi sosial dan bahkan memicu konflik antarkelompok. 

“Kita pernah melihat bagaimana konflik antara pengemudi ojek pangkalan dan ojek daring dipicu oleh informasi yang menyesatkan. Ini contoh nyata bagaimana hoaks bisa menggerogoti harmoni sosial,” jelasnya pada Rabu (16/07/2025).

Ubaidillah menegaskan pentingnya literasi digital di semua kalangan masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima, khususnya yang tersebar melalui media sosial.

“Sangat penting bagi masyarakat dari semua kalangan untuk memiliki kesadaran dan kemampuan mengecek informasi," bebernya.

Menurutnya, kolaborasi antara lembaga legislatif seperti DPR RI dan lembaga riset seperti BRIN menjadi penting dalam menyampaikan edukasi tentang bahaya hoaks kepada masyarakat, khususnya generasi muda. 

“Anak-anak muda harus dibekali kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi arus informasi yang begitu deras. Jangan hanya jadi konsumen pasif, tapi harus aktif memverifikasi informasi yang diterima,” tegasnya.

[RWT] 



Berita Lainnya