Nasional
Potret Haul Abah Guru Sekumpul ke-15 Martapura
Peringatan hari wafat atau haul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sakumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan akan dilaksanakan selama 2 hari, yakni Sabtu (29/2/2020) dan Minggu (1/3/2020) bertepatan 5 dan 6 Rajab 1441 Hijriah.
Haul Tuan Guru Karismatik yang wafat pada 10 Agustus 2005 atau setiap tanggal 5 Rajab pada usia 63 tahun, kali ini tak hanya dihadiri oleh jemaah Pulau Kalimantan, namun juga dari penjuru nusantara, bahkan mancanegara.
Menjadi aruh terbesar di Kalsel, persiapan kegiatan haul ulama yang dilahirkan pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar tersebut memakan waktu tiga sampai empat bulan.
Pelaksanaan haul hari pertama digelar usai shalat Isya di kubah atau di tempat dimakamkannya Guru Sekumpul, di hari kedua dilaksanakan Mushala Ar-Raudhah Sekumpul di samping makam tersebut, yang merupakan acara puncak.
Sejak hari pertama hingga acara puncak haul ini, jamaah tumpah ruah hadir, bahkan hamparan manusia hingga berkilometer jaraknya dari titik utama mushala Ar-Raudhah.
Acara hanya diisi pembacaan dzikir, maulid Habsyi dan doa, di mana kedua putra almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang memimpin didampingi para ulama dan habib. Setelah itu semuanya kembali ke tempat asalnya masing-masing.
Kondisi Lalu Lintas
Sejak H-2 haul ke-15 ini, pihak kepolisian dan relawan sudah melakukan rekayasa lalu lintas, untuk menghindari terjadinya kemacetan panjang.
Jalan poros trans Kalimantan yang melewati Kabupaten Banjar dan Banjarbaru ditutup, bahkan hanya diberlakukan jalan satu arah untuk ke Sekumpul.
Bagi para pengguna jalan semua dapat memaklumi, karena semua ingin menyukseskan acara haul.
Sementara itu, sejumlah CCTV memang dipasang untuk mempermudah masyarakat memantau suasana dan kondisi lalu lintas di Martapura Kota jelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul 2020.
CCTV tersebut tersebar di titik-titik keramaian mulai dari Pasar Batuah, RTH Ratu Zalecha, hingga Simpang 4 Sekumpul.
600 ekor sapi disiapkan dan 161 dapur umum dibuka untuk jemaah
Haul Guru Sakumpul yang ke-15 ini benar-benar digelar besar, karena sekitar 600 ekor sapi disiapkan untuk konsumsi pada acara puncak. Sumbangan ratusan ekor sapi dari para jamaah tersebut disebar di 161 dapur umum, di mana akan dimasak dengan menu ala khas Timur Tengah, yakni nasi samin.
Sumbangan tersebut datang tidak karena diminta, misalnya karena dibuatkan proposal, tapi murni datang sendiri.
"Karena kecintaan dengan Abah Guru Sakumpul, semua berlomba-lomba ingin menyumbang, kami hanya menerima amanah mereka," kata Hadianorr yang tergabung di Dapur Umum Sektor Taufik bersama sekitar 500 relawan.
Tidak hanya sumbangan daging sapi, dapur umum Haul Guru Sakumpul juga banyak menerima sumbangan bentuk beras, yang jumlahnya hingga ratusan ton.
Serba gratis
Seperti berlomba ingin memberikan pelayanan yang baik bagi tamu yang hadir di Haul Guru Sekumpul, sepanjang Jalan Protokol A Yani misalnya dari Banjarmasin hingga ke Martapura, banyak orang yang berbagi makanan dan minuman secara gratis. Tak hanya itu bahkan sampai ada BBM, dan bengkel yang serba gratis.
"Yang di luar akal itu, banyak sekali orang yang datang dari berbagai daerah, entah dari mana, menakjubkan lagi, banyak sekali orang yang menyumbang makanan, kami tidak akan kelaparan, bahkan ada rumah makanan yang terang-terang bikin spanduk di depan, silakan makan gratis di tempat kami," ujar H Hasan Zainuddin, jamaah dari Banjarmasin.
Tak hanya itu, dengan jutaan jamaah yang datang pada haul ini. Bukan hanya dari Kalimantan Selatan, tetapi juga dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan luar negeri. Panitia dan masyarakat sekitar juga telah menyiapkan penginapan gratis untuk menampung para jamaah
[NON | RWT]