Kutim

PTM di Kutim Masih Ragu, Disdik Tunggu Vaksinisasi Siswa Rampung

Kaltim Today
30 Agustus 2021 20:13
PTM di Kutim Masih Ragu, Disdik Tunggu Vaksinisasi Siswa Rampung
Kadinkes Kutim, Syahrir. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur (Kutim), Syahrir masih melarang pembelajaran tatap muka (PTM). Kebijakan itu diberlakukan untuk melindungi siswa agar tak terpapar corona, karena belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 bahkan masih ada tenaga pendidik yang belum disuntik.

"Saya memahami kesulitan siswa dan keluhan orang tua. Kami kejar vaksinasinya dulu, itu tugas saya. Tapi untuk masalah kesehatan, itu yang nomor satu, sebelum disetujui PTM, vaksinasi harus rampung dulu," ujar Kadisdik Syahrir yang baru dilantik.

Syahrir mengaku, selain SMK sederajat nya, sekolah lain yang juga berencana menggelar PTM.

"Sekarang PR-nya saya untuk mempercepat vaksinasi murid-murid sekolah, tanggung jawab saya," tandasnya.

Syahrir berjanji, jika situasi membaik dan para siswa sudah selesai divaksin, sekolah diperkenankan untuk melakukan simulasi PTM. Meskipun simulasi sudah sering dilakukan sebelumnya, namun sekolah harus tetap mengajukan izin ke dinas pendidikan terlebih dahulu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Syahrir menyatakan, pihaknya akan mempercepat agar tercapai 100 persen vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun siswanya.

"Makanya kami kejar lagi vaksinasi. Saya tahu, apalagi untuk SMK misalnya yang mengharuskan untuk praktik, pasti kesulitan kalau harus melalui aplikasi zoom atau yang lain. Ini tugas saya, tanggung jawab saya untuk mempercepat vaksinasi," katanya.

Vaksinasi tenaga pendidik dan siswa di Kutim masih sangat rendah. Untuk tenaga pendidik capaian vaksinasi baru 50 persen. Itu pun hanya terfokus pada kecamatan yang dekat dengan pusat pemerintahan. Seperti Sangatta Utara dan Selatan.

"Kutai Timur merupakan salah satu daerah yang sudah diturunkan status dari Level 4 ke Level 3, jadi ini yang menjadi tugas bersama menggejot vaksinasi," tutupnya.

[El | NON]



Berita Lainnya