Kukar

Punya Jalan Cerita Menarik, East Borneo Film Berharap Dibantu Investor

Kaltim Today
30 November 2020 20:41
Punya Jalan Cerita Menarik, East Borneo Film Berharap Dibantu Investor
Sutradara Film Guru Beru, David Richard (Tengah) saat produksi Film di Desa Muara Enggelam, Kukar. (Istilah/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Keprihatinan akan dunia pendidikan di pelosok desa dan berdasarkan riset yang dilakukan East Borneo Film (EBF) di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya mendapatkan ide yakni betapa pentingnya pendidikan di desa. Ide dituangkan dalam bentuk film dengan judul Guru Beru (Baru dalam bahasa Kutai).

Dalam ide cerita tersebut, menceritakan seorang guru berasal dari kota Tenggarong yang baru diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS), agar dapat stay mengajar di kota. Syaratnya harus diwajibkan mengajar terlebih dahulu di sekolah daerah pedesaan.

Apalagi Desa Muara Enggelam banyak kekurangan guru akhirnya pihak sekolah di kota menyarakan agar guru tersebut bertugaskan mengajar di desa itu.

Jadi film ini mengisahkan tentang seorang guru dari kota mengajar di desa dengan disungguhi bumbu-bumbu yang menarik didalamnya.

Hal ini disampaikan Sutradara Film, David Richard kepada Kaltimtoday.co, Senin (30/11/2020).

Sutradara Film Guru Beru, David Richard (Tengah) saat produksi Film di Desa Muara Enggelam, Kukar. (Istilah/Kaltimtoday.co)
Sutradara Film Guru Beru, David Richard (Tengah) saat produksi Film di Desa Muara Enggelam, Kukar. (Istilah/Kaltimtoday.co)

Dia menambahkan, dalam pembuatan film sangat disupport Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar serta masyarakat setempat. Bahkan masyarakat menawarkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam proses produksi film.

"Semua pemain film Guru Beru merupakan warga setempat yang sudah kami seleksi sebelumnya," kata David.

Kemudian, pihaknya rencana akan membuat film Guru Beru dengan durasi panjang, dan sekarang sedang mencari investor dalam membuat film tersebut. Jadi sementara masih mengambil sempelnya untuk ditawarkan ke investor.

"Semoga dapat investor dalam pembuatan film tersebut," harapnya.

Dia menambahkan, film ini belum bisa ditonton oleh masyarakat karena masih dalam proses editing.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO]



Berita Lainnya