Samarinda
Pusat Perbelanjaan di Samarinda Bakal Terapkan Bayar Parkir Non Tunai
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda semakin mantap untuk menerapkan kebijakan non tunai untuk perparkiran. Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan, penerapan parkir secara non tunai akan diberlakukan di seluruh Samarinda. Termasuk di pusat perbelanjaan umum dan parkir di dalam gedung.
"Sehingga pada kesempatan ini saya meminta seluruh pengelola gedung untuk mempersiapkan adaptasi pemberlakuan parkir non tunai, termasuk di mal. Sifatnya mengatur semua. Baik parkir di luar gedung atau dalam gedung," bebernya kepada awak media di Balai Kota usai rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Rabu (9/3/2022).
Nanti, Pemkot Samarinda juga akan merevisi terlebih dahulu Peraturan Daerah (Perda) Samarinda Nomor 5/2015 tentang Pengelolaan dan Penataan Parkir. Alasan direvisinya perda itu agar penerapan e-parking mempunyai dasar hukum yang kuat.
Uji coba itu akan diumumkan selama seminggu berturut-turut dan akan dipublikasi melalui baliho, maupun platform media cetak atau elektronik, dan media sosial. Hal ini untuk menginformasikan masyarakat terkait rencana penerapan parkir secara non tunai.
Dirinya juga membahas soal peningkatan penghasilan juru parkir (jukir) dengan cara gaji tetapnya ditingkatkan mengacu angka standarisasi pemerintah jadi Rp 70 ribu per hari. Sehingga gajinya naik dari Rp 1 juta jadi Rp 2,1 juta. Peningkatan gaji jukir juga akan dibarengi dengan sertifikasi. Selain itu, akan diberlakukan pembagian dengan sistem persentase. Melalui e-parking, jukir akan mendapat pembagian sekitar 5-15 persen.
"Mulai hari ini akan dibuat skenario semacam bagi hasil dengan jukir yakni dengan sistem persentase, tapi ada dasarnya," tambah Andi.
Bahkan, pemkot juga mengusulkan konsep tentang ketentuan pidana bagi yang melakukan pungutan parkir di Samarinda secara tunai. Sebab tujuan utama pemkot adalah memberlakukan pembayaran non tunai untuk parkir.
"Semua ruas parkir akan diatur oleh pemerintah, akan diberi rambu, termasuk akan kami sediakan mobil derek. Agar mereka memiliki efek jera jika ada yang melanggar karena parkir di tempat yang tidak sesuai tempatnya," lanjutnya.
"Semoga permasalahan parkir ini, model atau sistem baru yang diterapkan ini menjadi jawaban dan solusi atas masalah parkir di Samarinda," tambah dia.
Sementara itu, Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu menjelaskan bahwa pihaknya mempresentasikan soal kebijakan cashless di tempat e-parking dan pusat perbelanjaan.
Hasilnya akan ditindaklanjuti melalui rapat lagi pada pekan depan. Pada April mendatang, kebijakan non tunai itu akan diujicobakan di seluruh Samarinda. Hal itu akan dilakukan secara masif selama 3 hari. Selanjutnya, murni diterapkan penggunaan non tunai.
Lihat postingan ini di Instagram
"Jangka pendek pertama, nanti kami akan mengundang seluruh pengusaha atau pemilik mal dan operator parkir di mal, agar pembayaran parkir di mal atau kantong parkir menggunakan non tunai," ungkap Manalu.
Uji coba akan dilakukan di pusat perbelanjaan karena sebagian besar masyarakat mengunjungi mal. Ketika masyarakat sampai di mal harus membayar parkir, maka harus menyiapkan kartu elektronik atau scan QRIS.
"Pak wali kota secara intens sangat mendukung hal ini untuk menjadikan Samarinda sebagai smart city bahwasanya pembayaran parkir non tunai akan diterapkan di seluruh Samarinda," bebernya.
Dalam hal ini, Bankaltimtara akan ikut andil dengan memperbaharui sistem. Yakni menggunakan sistem dengan kartu. Dijelaskan Manalu, Bankaltimtara juga sudah menyiapkan alat.
"Kami masih harus bersurat ke Bankaltimtara untuk mendapat dukungan. Baik itu kartunya, alat untuk tap kartu, dan CCTV," lanjutnya.
Rencananya, seluruh mal akan menerapkan itu. Untuk kartu yang dimaksud, akan disediakan Bankaltimtara. Yakni dengan menyediakan outlet penjualan kartu. Ke depan, komunikasi juga akan berjalan dengan pihak mal.
Sementara itu Pimpinan Bidang Pelayanan Bankaltimtara, Eryuni Ramli Okol menjelaskan bahwa untuk kartu elektronik akan disiapkan oleh pihaknya. Desain kartu juga sudah disiapkan oleh pemkot. Alat untuk tap juga disiapkan Bankaltimtara.
"Top up kartu elektronik itu untuk awalnya Rp 25 ribu. Tapi itu kosongan. Itu bisa dibeli di Bankaltimtara atau gerai retail yang ada di Samarinda," beber Eryuni.
Bicara soal sosialisasi, akan dijalankan oleh seluruh pihak. Tak hanya tap dengan kartu elektronik, scan melalui QRIS juga segera disediakan. Sehingga masyarakat bisa memilih.
"Dari Dishub Samarinda masih lagi dihitung berapa jumlah kartu yang dibutuhkan," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.