Bontang

Puskesmas Bontang Utara 2 Rutin Buka Kelas Diabetes Melitus

Kaltim Today
12 Maret 2020 10:09
Puskesmas Bontang Utara 2 Rutin Buka Kelas Diabetes Melitus
Kelas Diabetes Melitus di Puskesmas Bontang Utara 2 (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Untuk mencegah komplikasi terhadap penyakit Diabetes Melitus (DM), Puskesmas Bontang Utara 2 rutin buka kelas setiap bulan, sejak 2017 silam.

Perawat sekaligus Koordinator kelas DM Mulyana menuturkan, peserta benar-benar komitmen untuk mengikuti kelas DM.

"Demi kebaikan pasien biar bagus kadar gulanya, harus rutin. Yang awalnya malas-malasan, akhirnya rutin dan terkendali," ujarnya, disela-sela kegiatan kelas DM di Puskesmas Bontang Utara 2, Kamis (12/03/2020).

Dia menambahkan, peserta DM diperuntukkan untuk pasien wilayah kerja, sesuai sasarannya yaitu Loktuan dan Guntung.

"Peserta pasien banyak untuk wilayah Loktuan. Banyak sekali. Sekali kegiatan, saya kadang menangani lebih 100 pasien," tuturnya.

Jika ingin mengikuti kelas, lanjut dia, bisa langsung datang ke puskesmas.

"Banyak kegiatan di luar seperti program lansia, dan kami sering menangkap ada penyakit diabetes, lalu kami arahkan ke puskesmas untuk kemudian bisa mengikuti kelas DM," kata Mulyana.

Suasana kelas Diabetes Melitus (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)
Suasana kelas Diabetes Melitus (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Untuk diketahui, DM merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya antara 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Sementara itu, Peserta kelas DM Darfin (62) menuturkan, sejak mengikuti kelas banyak manfaat yang dia dapatkan.

"Saya pernah cuek, tapi takut gak terkontrol. Ternyata kalau begini bisa terkontrol. Penyakit tinggi bisa tahu apa yang harus dikurangi makanannya," ungkapnya.

Darfin berharap, diabetesnya bisa lebih terkontrol agar bisa beraktivitas sesuai anjuran perawat dan dokter di kelas DM.

[BID | RWT | ADV]



Berita Lainnya