Kaltim

Rapat Dengar Pendapat Umum, Hetifah Libatkan Wakil Kaltim Beri Masukan Pendidikan

Kaltim Today
08 April 2020 14:00
Rapat Dengar Pendapat Umum, Hetifah Libatkan Wakil Kaltim Beri Masukan Pendidikan
Hetifah Sjaifudian yang merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengundang 3 orang perwakilan dari Kaltim untuk memberikan masukan mengenai pendidikan saat rapat dengar pendapat umum secara virtual, Selasa (7/4/2020).

Kaltimtoday.co, Jakarta - Komisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat umum secara virtual bersama para pemangku pendidikan nasional, Selasa (7/4/2020). Hadir dalam rapat tersebut antara lain beberapa dewan pendidikan daerah, kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa.

Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang juga merupakan wakil rakyat dari Kalimantan Timur secara khusus mengundang 3 orang perwakilan dari Kaltim untuk memberikan masukannya. Tiga orang tersebut adalah Wisnugroho Suronto selaku kepala sekolah, Muhammad Yahya selaku guru penggerak, dan Yeni Handayani selaku perwakilan komite sekolah.

Wisnugroho menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi siswanya dalam mengikuti pembelajaran daring.

“Tidak semua siswa memiliki akses untuk belajar secara online. Ada yang tidak memiliki akses ke internet, dan ada juga yang tidak memiliki smartphone,” ujarnya.

Yahya menambahkan, dari sisi guru, belum semua memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring.

“Oleh karena itu, saya berinisiatif mengajak teman-teman menjadi relawan guru tanggap Corona. Hampir setiap hari ada kegiatan live streaming dimana kami saling berbagi tips dan trik. Hingga saat ini sudah ada 500 guru yang bergabung,” paparnya.

Dari pihak komite sekolah, Yeni mengatakan bahwa, pembelajaran jarak jauh masih menjadi tantangan yang besar bagi orangtua.

“Kapasitas orangtua sangat berbeda-beda. Belum tentu semua menguasai materi pembelajaran, hingga cukup sulit untuk juga mengajarkan kepada anak,” jelasnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Hetifah menyimpulkan bahwa intinya tidak semua guru melek teknologi, tidak semua murid memiliki HP, tidak semua orang tua mampu mendampingi, dan tidak semua tempat memiliki koneksi internet memadai.

Hetifah menegaskan, kelompok inilah yang perlu dijadikan prioritas dalam usaha pemerataan akses pendidikan.

"Karena masalah ini bukan hanya menjadi isu di masa pandemi saja, tetapi juga seterusnya, demi kualitas pendidikan di dalam era digital ini," ujarnya.

Hetifah yang juga merupakan wakil ketua umum Partai Golkar ini mengusulkan komisi X untuk menggelar rapat gabungan dengan komisi-komisi dan mitra-mitra lainnya untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.

“Kami bisa mengadakan diskusi intensif dengan Komisi I, Kemenkominfo, provider seluler, dan mitra-mitra lainnya seperti TVRI dan RRI untuk sama-sama mencarikan solusi dari permasalahan yang ada.” pungkasnya.

[RWT]



Berita Lainnya