Kutim
Rembuk Budaya Etam Jadi Wadah Lestarikan Budaya

Kaltimtoday.co, Sangatta - Dalam upaya memajukan budaya di daerah, Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman berharap, Rembuk Budaya Etam (RBE) bisa menjadi ruang bagi masyarakat budaya untuk berekspresi dan berkolaborasi mengawal salah satu misi pemerintah.
Orang nomor satu Kutim itu berharap RBE bisa menjadi agenda yang bisa dilaksanakan secara simultan untuk memahami budaya etam.
“Saya berharap di rembuk budaya jadi tempat berkumpulnya budayawan untuk lebih memahami secara pasti budaya-budaya terkait tampilan seni," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyebut hal ini dapat dimanfaatkan untuk saling bertukar pendapat dari masing-masing seni, adat dan budaya yang beragam di Kutim.
"Dari banyaknya budaya, RBE bisa dimanfaatkan jadi tempat untuk bertukar pendapat," imbuhnya.
Bupati juga mengapresiasi Dinas Kebudayaan yang telah menggagas acara ini sebagai agenda rutin, karena menggali budaya tidak pernah punah karena budaya melekat dari pribadi masing-masing terkait kewilayahan adat dan sebagainya.
“Meski di masa Pandemi Covid-19, kegiatan semacam ini hendaknya menjadi tonggak sejarah guna memajukan kebudayaan di Kutim ke depannya,” kata Ardiansyah
Ditambahkannya ekspresi seni dan budaya Kutim dan Indonesia umumnya, jangan sampai tergeser dengan budaya-budaya asing yang belum tentu cocok dengan jati diri bangsa.
“Kami harus bisa memastikan agar kebudayaan kita menjadi sumber kekuatan, sumber persatuan, sumber energi daerah dalam memenangkan persaingan global,” pesannya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kebudayaan Rodiansyah mengatakan kegiatan ini dalam rangka aksi perubahan Kepala Sub bagian Perencanaan Dinas Kebudayaan Padliansyah dengan narasumber Hamdhani budayawan Kalimantan Timur.
“Dengan adanya Rembuk Etam ini diharapkan menjadi wadah bagi pemerhati kebudayaan lokal untuk bisa memberikan ide atau pemikiran serta gagasan yang membangun sehingga kebudayaan di Kutim," pungkasnya.
[EL | NON | ADV DISKOMINFO KUTIM]
Related Posts
- PT Indexim Coalindo Gelar Pelatihan Pembuatan Mikro Organisme Lokal bagi Petani di Desa Bukit Permata
- Lahan 500 Hektare Diambil Alih Koperasi, Kelompok Tani di Kutim Inginkan Keadilan
- Tuntut Hak Pekerja Dipenuhi, Ratusan Buruh Sawit di Kutim Gelar Demonstrasi
- Perusahaan Dinilai Abaikan Hak Pekerja, Buruh Sawit PT Nala Padma Cadudas di Kutim Mogok Kerja
- Buaya Besar Teror Warga Kutim Saat Banjir, Bebek Peliharaan Jadi Santapan