Daerah

RSUD Abdul Rivai Tanggapi Keluhan Pasien, Kebocoran Plafon Langsung Diperbaiki

Kaltim Today
20 Juni 2024 16:42
RSUD Abdul Rivai Tanggapi Keluhan Pasien, Kebocoran Plafon Langsung Diperbaiki
Dirut RSUD dr. Abdul Rivai, Dokter Jusram. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Menanggapi keluhan masyarakat terkait kebocoran plafon di RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb, Berau, Direktur RSUD, dr. Jusram, memberikan penjelasan dan langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan.

Dr. Jusram menjelaskan bahwa kebocoran plafon di RSUD Abdul Rivai sedang dalam proses pembenahan bersamaan dengan perbaikan ruangan lain dan penambahan fasilitas.

Beberapa sudut ruangan yang dibenahi termasuk pemasangan sekat di ruang tunggu dan penambahan AC, termasuk di bagian apotik rumah sakit.

"Ini sedang pembenahan, selain ada penambahan sekat untuk mengurangi hawa panas, beberapa kebocoran juga sudah kita benahi," katanya.

Jusram melanjutkan, pembenahan tersebut sebagai bentuk evaluasi rumah sakit dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Yang ditargetkan dalam waktu dekat pembenahan dapat terselesaikan.

"Pembenahan di beberapa sudut RSUD sudah kita laksanakan sejak dua bulan lalu atau April 2024, dan setelah lebaran Idul Adha ini kita kerjakan yang kebocoran dibagian ruang tunggu, kita targetkan dalam waktu dua hingga tiga minggu bisa rampung semua," jelasnya.

Jusram mengungkapkan bahwa biaya pembenahan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun terkait nominalnya ia menyebut tidak mengetahui secara pasti.

Diberitakan sebelumnya, plafon ruang tunggu di teras lobi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai Tanjung Redeb bocor. Kondisi tersebut belakangan menjadi sorotan keluarga pasien.

Terlebih saat hujan deras, plafon yang mengalami kebocoran tersebut merembes hingga ke lantai rumah sakit, yang diakui warga sangat menganggu kenyamanan.

Saat hujan deras, warga terpaksa menghindari tempias air, mencari tempat di sudut rumah sakit yang tidak bocor. Sementara ruang tunggu di dalam lobi keadaannya terbatas. Jadi tidak semua warga dapat masuk.

"Saya sering mengambil obat sebulan sekali, sering saya berdiri mencari tempat yang nyaman apabila sedang hujan, saya rasa itu harus segera diperbaiki biar sama-sama nyaman, apalagi kalau mereka buru-buru yang ditakutkan terpeleset," jelas seorang warga, Tati sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya