Kukar

Sekda Kukar Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka Belum Bisa Digelar

Kaltim Today
21 Januari 2021 15:28
Sekda Kukar Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka Belum Bisa Digelar
Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Proses pembelajaran sekolah secara daring sudah hampir setahun terlaksana akibat penyebaran Covid-19 meluas di seluruh Indonesia. Kendati Kementerian Pendidikan sebelumnya berencana menggelar pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021, namun seiring berjalannya waktu, jumlah terkonfirmasi Covid-19, khususnya di Kutai Kartanegara terus meningkat.

Hal inilah yang menjadi pertimbangan Pemkab melalui Disdikbud Kukar untuk menunda sekolah tatap muka untuk sementara waktu. Namun, Pemkab Kukar pun tak menampik jika belajar daring memiliki dampak terhadap anak didik, seperti malas belajar.

"Dampak itu pasti ada, tetapi semua pihak bersepakat untuk lebih mementingkan keselamatan anak didik dan masyarakat. Sehingga dampak yang muncul kita upayakan tidak mengganggu proses pembelajaran," ujar Sekda) Kukar, Sunggono kepada Kaltimtoday.co di ruang kerjanya, Kamis (21/01/2021).

Beberapa hari lalu, lanjut Sunggono, pihaknya sudah berdiskusi dengan jajaran struktural Disdikbud yang menurut mereka tidak ada masalah. Apalagi, Pemerintah Pusat belum merekomendasikan belajar tatap muka.

"Menurut penjelasan Plt Kadis Dikbud melalui bidang pendidikan bahwa, di Kukar tidak ada masalah. Insya Allah baik-baik saja," jelasnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Terkait wancana percontohan sekolah tatap muka di Kukar, pihaknya sudah pernah diskusikan tetapi belum bisa mengambil keputusan. Sebab, Pemkab harus ekstra hati-hati untuk memastikan bahwa sekolah saat melaksanakan belajar secara langsung, tidak akan ada potensi penularan ataupun klaster baru di bidang pendidikan.

"Rencana kami sudah ada, tetapi belum memutuskan langkah apa, sekolah mana karena itu harus ekstra hati-hati," ungkap Sunggono.

Nantinya, lanjut dia, sekolah yang dijadikan percontohan belajar tatap muka bukan dari kota melainkan di desa- desa yang tingkat penyebaran dan jumlah positif Covid-19 nya tidak masif atau tidak terlalu banyak.

"Percontohan sekolah di Tenggarong tidak kami rekomendasikan sama sekali. Kami rekomendasikan paling di wilayah hulu seperti Tabang, Kembang Janggut, Kenohan yang wilayahnya tidak banyak terkonfirmasi Covid-19," imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya mempertimbangkan hal yang lebih besar serta pertimbangan objektif teknis yang disampaikan dinas terkait. Jadi nanti memutuskannya berdasarkan hal tersebut.

"Sejauh ini tidak ada keluhan dari orangtua murid dan guru untuk cepat-cepat segera belajar secara tatap muka," tutupnya.

[SUP | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya