Bontang

Pecah Koalisi Nasdem-Berkarya, Masing-masing Gabung ke Partai Lain

Kaltim Today
01 September 2019 13:18
Pecah Koalisi Nasdem-Berkarya, Masing-masing Gabung ke Partai Lain
Sempat mendeklarasikan bakal berkoalisi di DPRD Bontang, Fraksi Nasdem-Berkarya ternyata bubar. Nasdem bergabung dengan Golkar, sementara Berkarya dengan Gerindra. (Mega/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Koalisi Fraksi Nasdem-Berkarya yang sempat dideklarasikan pada Selasa (13/8/2019) lalu, kini pecah. Di detik terakhir, yakni beberapa jam sebelum rapat paripurna pembentukan fraksi, Partai Berkarya bergabung ke partai besutan Prabowo Subianto yakni Gerindra. Sementara Nasdem bergabung ke Fraksi Golkar.

 

Seperti "serangan fajar", Senin (19/8/2019) Sekjen DPD Nasdem Bontang Bakhtiar Wakkang mengatakan hasil komunikasi dengan beberapa partai politik yang punya kesamaan visi misi sesuai PO nomor 5/2019 pasal 8, salah satunya Partai Berkarya. "Kami sudah membuat komitmen hitam diatas putih, bahkan sudah konferensi pers," jelas BW sapaannya, Senin (19/8/2019).

Tetapi, dari DPP Nasdem pusat tidak menginginkan ketika Nasdem tidak menjadi ketua fraksi. Hal itu salah satu perintah yang diatur dalam PO Partai Nasdem, sehingga sebagai kader, selama dua hari sudah dirapatkan secara internal. Barulah, Ahad (18/8/2019) kemarin komunikasi dengan Partai Berkarya dan tidak menemui satu kesepakatan.

"Hanya persoalan ketua. Maka beberapa opsi yang kami lakukan, beberapa kepentingan Nasdem bisa masuk hanya ada di Golkar," ujarnya.

Kepentingan yang dimaksud yakni sesuai Pasal 9 ayat (2) dengan bunyi kepentingan partai yakni kesamaan garis perjuangan, menyesuaikan dengan dinamika politik lokal, dan atau berpeluang besar menjadi pimpinan fraksi.

"Tadi pagi tidak ketemu mulai pukul 06.00-08.00 Wita akhirnya kembali ke partai masing-masing," bebernya.

Pihaknya, lanjut BW, mencoba meyakinkan lagi DPP Nasdem, namun pemikirannya pusat masa 2 kalah dengan 1. Kalau di Golkar 5 banding 2, sah-sah saja.

"Ini PO dan tak ada hubungannya dengan Pilkada 2020 mendatang. Pilkada nanti ada ruangnya, ini hanya fraksi saja," terang dia.

Kesepakatan sebelumnya, ternyata tak bisa di-clear-kan antar kedua belah pihak. "Ini buka persoalan Pilkada," ungkapnya lagi.

Sementara itu, caleg terpilih dari partai Berkarya, Raking mengaku injuri time keputusan fraksi berubah. Ia sebagai kader partai hanya mengikuti saja.

Terpisah, Ketua DPC Gerindra Bontang Agus Haris mengungkapkan bahwa Senin pagi pihaknya dikejutkan dengan adanya perubahan Partai Berkarya. Pukul 09.00 Wita saya ditelpon DPD Gerindra Kaltim dan ditelpon Ketua dan Sekretaris DPC Partai Berkarya Bontang.

"Saya merasa terkejut, karena yang saya pahami Berkarya berlabuh dengan salah satu parpol lain, sementara surat fraksi Gerindra arahan DPD Gerindra Kaltim sudah jadi. Akhirnya dengan dasar telpon itu saya minta surat tertulis," jelasnya.

Agus menyebut kalau memang ingin bergabung harus ada secara administrasi. Nantinya ia akan memproses dan dilaporkan ke provinsi. Pasalnya, ia menjaga hubungan antar partai. "Kami tak ingin dianggap merebut Berkarya dari Nasdem, tadi pagi sudah ada suratnya dan saya terima silakan bergabung," ujarnya.Landasan penggabungan koalisi fraksi ini, kata Agus yakni kebersamaan. Dimana dengan adanya surat permohonan keinginan bergabung menjadi satu landasan dan bukan karena saat pemilu bersama-sama.

"Semua pengurus pusat menyerahkan sepenuhnya ke daerah untuk komunikasi politik dan membangun koalisi untuk bersama-sama," pungkasnya.

[RIR/ADV]



Berita Lainnya