Samarinda

Sosialisasikan Konsep Sekolah Adiwiyata, DLH Samarinda Ajak Anak-Anak dan Remaja Sadar Lingkungan Sejak Dini

Kaltim Today
30 November 2020 20:00
Sosialisasikan Konsep Sekolah Adiwiyata, DLH Samarinda Ajak Anak-Anak dan Remaja Sadar Lingkungan Sejak Dini
Duta Peduli Sampah ajak sosialisasikan pengelolaan sampah kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda kian gencar mengajak warga Kota Tepian dalam meningkatkan kesadaran lingkungan hidup, Salah satunya melakukan sosialisasi dari unit satuan masyarakat terkecil seperti RT. Selain masyarakat dengan rentang usia dewasa, DLH Samarinda berupaya mencerdaskan kelompok anak-anak dan remaja dalam penggalakan gerakan peduli sampah salah satunya mewujudkan lingkungan sekolah bersih dan sehat dengan membentuk konsep sekolah Adiwiyata.

Hal tersebut dibenarkan oleh Staf Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Samarinda, Milawati, Sekolah Adiwayta menurutnya adalah langkah progresif menuju sekolah berbudaya lingkungan serta kedepannya dapat menjadi perhatian oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pada tahap perdana, Kegiatan yang melibatkan sekolah tingkat SD se Samarinda Utara yakni SD Integral Lukman Al-Hakim, SD Integral Rahmatullah, SD Multi Talenta, SD IT Tursina, SD Islam Darul Falah, SD Budi Bakti, SD Al Azhar, SDN 021, SDN 022, SDN 009, SDN 006, SDN 001, SDN 010, SDN 012, SDN 002, SDN 020, SDN 004, SDN 016, SDN 018, SDN 013, SDN 024, SDN 005, SDN 019, SDN 014, SDN 007, SDN 023, SDN 011, SDN 008, dan SDN 025.

Milawati menyebutkan, konsep Adiwiyata membantu sekolah lebih tertata dan siap dalam menghadapi tantangan, Meningkatkan efisiensi penggunaan dana fasilitas operasional sekolah serta partisipasif warga dan kondisi yang nyaman, bersih dan kondusif.

“Adiwiyata juga dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah adiwiyata. Karena di sekolah adiwiyata tidak hanya belajar sesuai yang ada di buku, tetapi juga anak akan mendapatkan pembelajaran dari berbagai sumber. Seperti dari lingkungan pun anak-anak bisa belajar,” terang Milawati.

Lebih lanjut Milawati menambahakn, macam-macam komponen dan model adiwiyata yang terintegrasi pada komponen pembelajaran di sekolah. Seperti,adanya kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

“Semua itu bisa dilakukan dengan mudah, salah satu contohnya yakni bisa membuat sekolah menjadi bersih dan sehat, memanfaatkan ruang terbuka hijau atau penghijauan di lingkungan sekolah, mengelola sampah, memanfaatkan sumber daya secara efisiensi listrik, mengelola sanitasi lingkungan dan memiliki cadangan air tanah, adanya kantin ramah lingkungan dan melakukan pelestarian fungsi lingkungan hidup,” paparnya.

Namun, Adiwiyata tidak diharuskan menyiapkan semua hal tersebut. Jika terdapat salah satu potensi untuk dikembangkan terkait lingkungan , Maka sekolah diapat mengajukan komponen menjadi ikon sekolah tersebut.

“Adiwiyata mengajak untuk berkreatif dalam berbagai hal terutama bidang lingkungan. Seperti memanfaatkan lahan dapat dijadikan sebagai taman apotek hidup, budidaya hewan ternak seperti ikan, lebah madu dimana dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada di sekolah atau bisa juga kita bermitra dengan penduduk sekitar untuk edukasi anak-anak dan peningkatan sekolah,” tutup Milawati.

[SNM | RWT | ADV DLH]



Berita Lainnya