Advertorial

DPRD Berau Prihatin Wajib Belajar 12 Tahun Belum Berjalan Baik

Kaltim Today
02 Juni 2025 09:12
DPRD Berau Prihatin Wajib Belajar 12 Tahun Belum Berjalan Baik
Anggota DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Program wajib belajar 12 tahun di Berau diduga masih di bawah harapan. Sebab angka putus sekolah masih tergolong cukup tinggi terutama bagi kalangan remaja SMP, Senin (2/6/2025).

Dinas Pendidikan mencatat, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SMP di Berau adalah 80,88%. Di antara faktor penyebabnya, diakui karena kondisi ekonomi keluarga, kurangnya minat atau kemauan untuk bersekolah, dan lingkungan yang kurang mendukung. 

Situasi seperti ini menurut kacamata anggota DPRD, Rudi Parasian Mangunsong sangat disayangkan, khususnya di wilayah-wilayah terpencil. Dari beberapa kali blusukannya, angka kelulusan pendidikan dasar di beberapa kampung masih tergolong tinggi.

"Banyak anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah, justru memilih bekerja untuk mencari nafkah ini yang sangat disayangkan," katanya.

Bahkan, fakta di lapangan, Rudi mengungkapkan, jumlah siswa yang lanjut pendidikan dari kelas 1 hingga kelas 6 semakin berkurang setiap tahunnya. Oleh sebab itu, ia menekankan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk segera membuat terobosan yang bisa menyikapi kondisi tersebut.

Dirinya mensinyalir, bahwa masalah ini menunjukkan adanya kendala serius dalam sistem pendidikan daerah yang harus segera diatasi. Ia mendorong perlunya pendekatan inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil.

"Sangat kami harapkan pemkab bisa membuat kebijakan yang lebih fleksibel dalam mengakomodasi tenaga pendidik di daerah pelosok," tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut mendesak agar Pemkab segera mengambil langkah guna menangani persoalan itu, seperti halnya meningkatkan akses pendidikan dan memastikan keberlanjutan Program Wajib Belajar 12 Tahun di seluruh wilayah Kabupaten Berau.

[MGN | ADV DPRD BERAU]



Berita Lainnya