Advertorial
Strategi Bupati Edi Damansyah dan TPPS Kukar Sukses Kurangi Stunting Jadi 14 Persen
Kaltimtoday.co, Kukar - Di tengah pesatnya pembangunan dan modernisasi di Kutai Kartanegara, Bupati Edi Damansyah tetap memprioritaskan isu-isu mendesak yang menyangkut masa depan generasi muda. Salah satu misi utamanya adalah mengurangi angka stunting di wilayah tersebut—sebuah tantangan besar yang melibatkan nasib ribuan balita.
Edi Damansyah menyadari betul bahwa stunting bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan masalah serius yang dapat mengancam masa depan anak-anak di Kukar. Ia mengakui bahwa ada dua hambatan utama dalam mencapai target zero stunting pada 2025, yaitu budaya kerja yang sudah lama mapan dan tantangan geografis yang kompleks. Namun, Edi yakin bahwa dengan komunikasi yang baik dan komitmen dari semua pihak, kedua hambatan ini bisa diatasi.
“Jika kita semua berkomitmen dan konsisten, saya yakin target ini bisa tercapai. Di beberapa titik yang saya kunjungi, progresnya sudah sangat baik. Peran kepala desa dan ketua PKK desa sangat penting karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat,” kata Edi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam upaya ini.
Program Keluarga Peduli Kesehatan, yang termasuk dalam 23 Program Kukar Idaman, menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen Edi dalam mengatasi stunting. Masalah ini bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga ancaman terhadap masa depan anak-anak, karena dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas mereka di masa depan.
Untuk mengatasi tantangan stunting, Pemerintah Kabupaten Kukar telah meluncurkan berbagai program intervensi yang melibatkan banyak pihak. Terbentuklah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Tim ini menjadi garda terdepan dalam perang melawan stunting di Kukar.
Edi Damansyah menekankan bahwa penanganan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan lintas sektor.
“Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tetapi juga tanggung jawab seluruh OPD,” jelas Edi.
Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama semua pihak dalam penanganan stunting. Pemkab Kukar menerapkan dua jenis intervensi: sensitif dan spesifik.
Intervensi sensitif mencakup penyediaan jaminan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, perumahan layak, lingkungan bebas rokok, serta ketersediaan air bersih. Sementara itu, intervensi spesifik fokus pada pemantauan gizi dan kesehatan balita oleh Dinas Kesehatan Kukar.
Menurut Leni Astuti, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kukar, upaya intervensi spesifik ini telah membuahkan hasil signifikan.
“Dinas Kesehatan Kukar melakukan intervensi spesifik dengan menyediakan dokter spesialis anak, ahli gizi, dan makanan pendamping untuk balita di daerah,” ungkap Leni. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka stunting di Kukar pada 2022 mencapai 27,1 persen.
Namun, berkat kolaborasi dan kerja keras semua pihak, angka ini berhasil ditekan menjadi 17,6 persen pada 2023. Survei terbaru yang dilakukan pada Juni 2024 menunjukkan bahwa angka stunting di Kukar turun drastis menjadi 14 persen.
Prestasi ini tidak hanya menjadi bukti keseriusan Pemkab Kukar dalam menangani stunting, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kutai Kartanegara dianugerahi penghargaan sebagai kabupaten dengan pencapaian terbaik dalam upaya percepatan penurunan stunting di provinsi tersebut.
Penghargaan ini bukanlah akhir, tetapi justru awal dari komitmen yang lebih besar. TPPS Kukar, dengan koordinasi dan pengawasan yang ketat, memastikan bahwa setiap rencana yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat dan dedikasi seluruh anggota tim serta dukungan penuh dari Bupati Edi Damansyah, yang terus mendorong tercapainya target zero stunting.
Dengan langkah-langkah strategis dan sinergi yang kuat di semua lini, Bupati Edi Damansyah optimis Kukar mampu mengatasi tantangan stunting. Masa depan anak-anak di Kutai Kartanegara sangat bergantung pada komitmen saat ini, dan Edi percaya bahwa dengan kerja keras, Kukar akan menjadi daerah bebas stunting, memberikan kesempatan lebih baik bagi generasi mendatang.
“Bupati Kukar sangat peduli terhadap penanganan stunting di Kukar. Dengan kinerja seluruh pihak saat ini, kami yakin penanganan stunting di daerah akan berjalan maksimal,” pungkas Leni Astuti.
[RWT | ADV PROKOM KUKAR]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD Smartphone untuk Optimalkan Program Bangga Kencana dan Penanganan Stunting
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Kolaborasi Tim Pengabdi UNMUL dan DPPKB Samarinda, Beri Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Kader Kelurahan Bukuan
- DPPKB Samarinda Bakal Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Seluruh Kampung KB
- Kolaborasi DPPKB dan Tim Pakar, Tekankan Pentingnya Nutrisi bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting