Opini

Strategi Socio Preneurship Adalah Kunci Mengatasi Kemiskinan di Kukar

Kaltim Today
26 Januari 2023 15:44
Strategi Socio Preneurship Adalah Kunci Mengatasi Kemiskinan di Kukar

Oleh: Aspin Anwar (Ketua Asosiasi Karya Muda Mahakam)

Tahun ini, Bupati Kutai Kartanegara fokus mengatasi pengentasan kemiskinan. Sebagaimana kita ketahui, kemiskinan merupakan permasalahan yang mendasar dalam pembangunan ekonomi, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia, terkhusus Kutai Kartanegara yang sangat kaya raya sumber daya alam dan SDM.

Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasarnya karena ketidakberdayaan dalam mengakses atau menguasai sumber-sumber ekonomi. Ketidakmerataan pembangunan ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya kemiskinan.

Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan menjadi aspek yang penting dalam agenda kebijakan pemerintah. Berbagai program atau kebijakan pengentasan kemiskinan telah dilakukan oleh bupati, seperti bedah rumah tidak layak huni, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Jika merujuk pada data BPS Kukar, angka kemiskinan di Kutai Kartanegara mengalami penurunan. Tahun 2022, tercatat tingkat kemiskinan sebesar 7,96 persen. Tahun sebelumnya, di angka 7,99 persen dari jumlah penduduk Kukar hampir 732 ribu jiwa. Menurut hemat saya, masih belum cukup.

Melihat data dari BPS, belum tentu sama dengan data dari Dinas Sosial. Bisa jadi lebih tinggi angka kemiskinan di Kukar. Saya belum mengetahui secara valid data kemiskinan di Kukar. Tapi secara logika, kalau dilihat data BPS Kukar, angka kemiskinannya lebih tinggi. Ini hanya menurut hemat saya.

Menurut saya, secara kajian internal, kewirausahaan sosial atau biasa disebut bahasa kerennya socio preneurship dapat menjadi salah satu solusi untuk dapat mengentaskan kemiskinan di Kukar.

Penting bagi kita atau Pemerintah Kukar untuk mengadakan pelatihan atau membantu warga desa mengeksplorasi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan dalam kewirausahaan sosial.

Warga desa biasanya sulit berwirausaha karena tidak ada modal, tidak tahu ingin berwirausaha apa. Oleh karena itu, dua hal tersebut menjadi PR bagi Pemerintah Kukar serta para pemangku kepentingan.

Bagaimana kita dapat menciptakan usaha yang dapat dijalankan warga desa nantinya namun dengan modal yang tidak terlalu besar, tentu saja dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Siapa tahu program Kredit Kukar Idaman (KKI) bisa menjawab hal tersebut.

Menurut hemat saya, salah satu langkah untuk mengentaskan orang miskin khusus di Kukar adalah menciptakan wirausaha-wirausaha baru. Kemiskinan sendiri diciptakan oleh struktur, kebijakan, dan sistem di masyarakat.

Lalu, parahnya mereka dibiarkan pada posisi sebagai penerima sedekah. Padahal, kemiskinan bisa ditekan dengan menciptakan lingkungan yang memungkinkan kreativitasnya berkembang.

Ini harapan saya pribadi, mewakili masyarakat Kukar yang peduli terhadap pembangunan daerah yang berkelanjutan, dalam hal ini target bupati kukar dalam 1 tahun ini entah 5 tahun k edepan beliau masih jabat sebagai bupati dengan visi "Kukar Idaman" nantinya jilid II bisa mendorong masyarakat untuk berwirausaha. Dengan hal itu, diharapkan angka kemiskinan bisa turun, bahkan dari angka sebelumnya 7 persen bisa jadi 3 persen.(*)

*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya