Internasional

Tank Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan, 59 Orang Tewas

Network — Kaltim Today 18 Juni 2025 09:03
Tank Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan, 59 Orang Tewas
Tank-tank Israel bergerak menuju Jalur Gaza. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Insiden tragis kembali terjadi di Jalur Gaza. Sedikitnya 59 warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 220 lainnya luka-luka setelah tank milik militer Israel menembaki kerumunan warga yang tengah berusaha mendapatkan bantuan makanan, Selasa (17/6/2025) di Khan Younis, Gaza bagian selatan.

Peristiwa berdarah ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam rangkaian kekerasan terbaru di wilayah tersebut, yang kini menghadapi krisis pangan yang semakin parah. Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan jenazah tergeletak di jalanan, memperlihatkan dampak mengerikan dari insiden ini.

Militer Israel (IDF) mengonfirmasi adanya aktivitas militer di wilayah tersebut dan menyatakan tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap peristiwa itu.

Menurut saksi mata, tank-tank Israel menembakkan dua peluru ke arah ribuan warga yang berkumpul di jalan utama timur Khan Younis. Mereka datang untuk mengantre bantuan makanan dari truk logistik kemanusiaan.

“Tadi kami disuruh maju, lalu tiba-tiba tembakan datang. Orang-orang ini hanya ingin membawa pulang tepung untuk anak-anak mereka,” ungkap Alaa, seorang korban selamat yang ditemui di RS Nasser.

Kondisi rumah sakit pun disebut kewalahan. Banyak korban dilarikan ke fasilitas medis menggunakan kendaraan pribadi hingga kereta keledai. Beberapa pasien bahkan harus dirawat di lantai karena ruangan penuh.

Dalam pernyataan resminya, IDF menyebut bahwa insiden terjadi di dekat posisi pasukan mereka dan sedang dikaji lebih lanjut.

“IDF mengetahui adanya warga sipil yang terluka akibat tembakan saat mendekati pasukan. Kami sedang meninjau kejadian ini,” tulis pernyataan tersebut.

Selain di Khan Younis, serangan terpisah Israel di wilayah lain Gaza juga menyebabkan sedikitnya 14 warga Palestina tewas pada hari yang sama. Total korban jiwa akibat serangan pada Selasa itu mencapai sedikitnya 73 orang.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa, sejak akhir Mei 2025, lebih dari 390 warga Palestina meninggal dunia dan sekitar 3.000 orang luka-luka saat berupaya memperoleh bantuan pangan. Serangan terhadap warga sipil yang mencari bantuan dilaporkan terjadi hampir setiap hari selama tiga pekan terakhir.

Distribusi bantuan di Gaza sebagian besar difasilitasi oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi yang didukung Amerika Serikat dan Israel. Beberapa lokasi distribusi dijaga langsung oleh tentara Israel. Namun, penembakan kali ini disebut terjadi di dekat titik distribusi milik Program Pangan Dunia PBB (WFP), bukan di lokasi GHF.

PBB mengkritik sistem distribusi GHF karena dianggap tidak netral, tidak memadai, dan membahayakan keselamatan warga sipil. Di sisi lain, Israel mempertahankan sistem ini untuk mencegah bantuan jatuh ke tangan Hamas—klaim yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Pihak otoritas Gaza mengklaim bahwa ratusan warga telah tewas ketika berusaha mengakses lokasi distribusi GHF. Meski begitu, GHF menyatakan bahwa mereka telah berhasil menyalurkan lebih dari tiga juta porsi makanan di empat titik distribusi utama tanpa insiden berarti sejak mulai beroperasi.

[RWT] 



Berita Lainnya