Nasional

Tapanuli Tengah Darurat Listrik, Kepala BNPB Kerahkan Helikopter untuk Pulihkan Jaringan Komunikasi

Kaltim Today
01 Desember 2025 14:08
Tapanuli Tengah Darurat Listrik, Kepala BNPB Kerahkan Helikopter untuk Pulihkan Jaringan Komunikasi
Kondisi rumah ibadah usai diterjang banjir bandang di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. (Foto: BNPB)

NANGA BULIK, Kaltimtoday.co - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Pratikno bertolak ke Kabupaten Tapanuli Tengah pada Minggu (30/11) untuk memastikan penanganan darurat bencana banjir dan longsor berjalan maksimal.

Dalam koordinasi dengan Pemerintah Daerah Tapanuli Tengah di GOR Pandan, dilaporkan bahwa kendala utama penanganan darurat saat ini adalah terputusnya jaringan listrik. Ketiadaan jaringan listrik ini membuat kontak masyarakat kepada sanak saudara terputus. Pemulihan jaringan listrik di daerah terpencil membutuhkan sarana helikopter.

Merespons hal tersebut, Suharyanto langsung menghubungi Direktur Utama PLN dan berkomitmen untuk memfasilitasi teknisi PLN dengan helikopter untuk menuju ke titik kerusakan. Selain itu, BNPB juga mendistribusikan sembilan unit genset dan Starlink yang telah diterbangkan dari bandara Silangit ke Pinansori untuk mendukung pemulihan jalur komunikasi.

73 Jiwa Meninggal di Tapanuli Tengah

Tapanuli Tengah menjadi wilayah terdampak banjir dan longsor yang cukup parah. Data yang dihimpun BNPB per Minggu (30/11) pukul 17.00 WIB, mencatat jumlah korban jiwa di Tapanuli Tengah yaitu 73 orang meninggal dunia, 104 orang dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka.

Jalur darat menuju Tapanuli Tengah melalui Terutung–Sibolga belum dapat diakses karena material longsor masih menutupi badan jalan di beberapa titik.

Usai berkoordinasi, Kepala BNPB dan Menko PMK melanjutkan perjalanan ke wilayah terdampak di Tapanuli Selatan. Mereka menyaksikan kerusakan masif pada rumah-rumah, peralatan, dan kendaraan akibat arus deras air yang membawa material lumpur dan batang kayu di Desa Hotagodang, Batangtoru.

Di Tapanuli Selatan, situasi telah kondusif, dan akses jalan darat, jaringan listrik, internet, serta air masih berfungsi. Namun, pembersihan masih menjadi prioritas. Kepala BNPB memprioritaskan wilayah tersebut untuk melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat khusus untuk membersihkan kayu-kayu besar.

Data korban di Tapanuli Selatan mencatat 52 jiwa meninggal dunia, 48 orang dilaporkan hilang, dan 58 orang butuh perawatan. Untuk mendukung pembersihan, selain logistik permakanan, BNPB akan mengirimkan 100 chainsawberdasarkan permintaan Bupati Tapanuli Selatan.

Percepatan penanganan darurat, baik operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pemulihan akses transportasi dan komunikasi menjadi fokus BNPB saat ini.

[TOS]



Berita Lainnya