Daerah
Ternak Media di PDAM Balikpapan Bahayakan Ekosistem Media, AMSI Kaltim Desak Tindak Tegas
Kaltimtoday.co, Balikpapan - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) Ahmad Yani mengecam keras praktik ternak media di Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM Balikpapan.
Temuan 12 media online mencurigakan yang merilis berita identik dengan judul "Dirut PDAM Tirta Manuntung Balikpapan: Perbaikan Pipa Distribusi di Depan Waroeng Steak MT Haryono Selesai" pada 25 April 2024 memicu kekhawatiran AMSI Kaltim.
Ternak media ini dikhawatirkan memicu monopoli usaha dan indikasi kejahatan. Satu perusahaan diduga mengendalikan 10 portal/web dengan nama pemilik yang sama, menimbulkan kecurigaan dan potensi pelanggaran hukum.
Ahmad Yani menegaskan bahwa praktik ini mencederai ekosistem media yang sehat di Kaltim. Monopoli usaha media dan pelanggaran profesi jurnalistik tidak dapat dibiarkan.
"Bagaimana mungkin satu perusahaan dapat membawahi 10 portal/web, dengan satu nama pemilik. Disinyalir ada kejahatan di dalamnya," tegas Ahmad Yani.
AMSI Kaltim meminta pemerintah Balikpapan sebagai KPM (Kuasa Pemilik Modal) dan DPRD Balikpapan untuk menindaklanjuti masalah ini. KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) juga diharapkan melakukan pengawasan terkait potensi monopoli usaha yang terjadi.
"Kami khawatir adanya oknum tertentu memainkan peran, dan mengambil keuntungan, yang dapat merugikan Perumda PTMB," tegas Ahmad Yani.
"Dan sangat miris, jangan sampai hal ini dilakukan oknum orang dalam PDAM Balikpapan," tambahnya.
Ia menegaskan, mengambil keuntungan di tengah krisis air masyarakat Balikpapan merupakan tindakan tidak terpuji dan perlu ditindak tegas.
AMSI Kaltim menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerintah Kaltim dan kabupaten/kota dalam menjalankan pembangunan dan pemerintahan. Namun, AMSI Kaltim juga menekankan pentingnya membangun ekosistem media yang baik dan berkelanjutan di wilayah Kaltim.
Ahmad Yani mendesak Direktur Utama PDAM Balikpapan untuk memberikan penjelasan terkait berita identik di 12 media tersebut. Kejadian ini dikhawatirkan sebagai kecerobohan dan dapat menambah masalah baru bagi PDAM Balikpapan yang tengah berbenah.
"Beberapa masalah dihadapi PDAM Balikpapan kini belum terselesaikan, jangan menambah masalah baru lagi," tandasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp