Samarinda

UMKT Gelar Kuliah Umum dan Pengajian Integratif

Kaltim Today
23 Desember 2019 19:44
UMKT Gelar Kuliah Umum dan Pengajian Integratif
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar menjadi narasumber kuliah umum dan pengajian integratif di UMKT.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur menggelar Kuliah Umum dan Pengajian Integratif bagi Pimpinan, Dosen dan Karyawan UMKT, di Aula Gedung E lantai 4 UMKT, Senin (23/12/2019).

Acara tersebut mengusung tema "Islam, Ilmu dan Peradaban". Dengan mengundang narasumber dari Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof Dr H Syamsul Anwar MA.

Dalam pemaparannya, Syamsul Anwar menyampaikan bahwa, integrasi iman dan ilmu itu seharusnya menjadi landasan filosofi pelaksanaan pendidikan dan pengembangan ilmu di perguruan tinggi Muhammadiyah.

"Filosofi pendidikan Muhammadiyah itu adalah integratif. Kedua, dalam Islam, ilmu itu sangat penting namun dalam prakteknya tidak jarang terjadi gesekan-gesekan maka perlu mencari satu dasar filosofi pengembangan yang integratif. Untuk menghindari konflik antara agama, ilmu umum dan ilmu pengetahuan," paparnya.

Secara umum karena berbasis dari filosofi ilmu barat yang berdasarkan materialisme, menurut ilmu pada umumnya, agama harus dikeluarkan dari wilayah nanti akan dicoba melakukan reintegrasi kembali ilmu dan agama.

Sementara Sekretaris lembaga AIKA dan MKDU Fitroh Asriyadi mengatakan, kegiatan pengajian integratif ini adalah salah satu pengajian dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dosen, tenaga kependidikan dan seluruh civitas akademika khususnya di UMKT.

Kuliah umum dan kajian integratif tersebut mengusung tema
Kuliah umum dan kajian integratif tersebut mengusung tema "Islam, Ilmu dan Peradaban".

Dia menyebutkan, hal ini penting dilaksanakan lantaran Universitas Muhammadiyah itu memiliki kekhasan, yakni Al Islam kemuhammadiyahan.

"Yang kami inginkan produk hasil dari lulusan UMKT itu adalah pribadi insan yang berilmu sekaligus beriman. Beriman sekaligus berilmu bukan kemudian berilmu tapi kemudian memisahkan antara iman dan ilmu," tuturnya.

Hal ini perdana dilaksanakan dan akan menjadi agenda per triwulan dengan mengundang pembicara yang berbeda.

"Hari ini kami membuka bahwa apa yang harus dilakukan pada proses integrasi. Proses integrasi nilai Islam kemuhammadiyahan ke dalam sistem keilmuan yang ada di masing-masing program studi, sehingga kemudian ketika berbicara tentang keilmuan pada masing-masing program studi juga akan memasukkan nilai-nilai Dasar Islam ke keilmuan masing-masing, baik itu mulai dari paradigma yang bersifat sangat teoritis sangat filosofis sampai tentang aksi dari sebuah ilmu pengetahuan," jelasnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan nilai filosofis kepada dosen dan karyawan bahwa proses pembelajaran itu bukan hanya yang bersifat tindaktif di dalam kelas, tapi juga lingkungan, yang juga sebagai sebuah proses pembelajaran.

"Harapannya acara ini bisa berlanjut. Dan bisa bermakna bagi seluruh dosen dan seluruh karyawan yang memberikan nilai tambah kekhasan di lembaga itu adalah memastikan bidang al-islam kemuhammadiyahan itu menjadi bagian yang terintegrasi di dalam setiap kegiatan gerak langkah dosen dan karyawan," harapnya.

[HLM | RWT | ADV]



Berita Lainnya