Kaltim
Virus Corona: Yang Harus Diperhatikan Saat Acara Besar Ngotot Tetap Digelar
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjadi dilema dan sulit untuk menunda apalgi membatalkan kegiatan yang dipersiapkan sejak jauh hari. Apalagi jika kegiatan itu sangat sakral.
Meski begitu, di tengah ancaman nyata wabah virus corona yang semakin parah saat ini, keputusan untuk membatalkan acara yang melibatkan orang banyak tentu merupakan keputusan bijaksana. Keluasan hati penyelenggara akan sangat diapresiasi oleh masyarakat.
Namun jika tetap memaksakan, berikut beberapa hal yang mesti menjadi perhatian petugas kesehatan:
Semua tamu yang hadir dicatat nama, alamat, serta nomor handphonenya.
Siapkan pengukur suhu bila lebih dari 37,5 derajat dan diminta untuk tidak dapat masuk ke lokasi acara.
Tidak ada acara salam-salaman, apalagi cipika-cipiki.
Membatasi jarak antar tamu saat antre makanan dan salaman.
Pendataan tamu untuk melacak bila suatu waktu ada tamu yang positif terinfeksi corona.
Belajar dari Kasus Yang Sudah Terjadi
Beberapa hal di atas sangat penting untuk mengantisipasi wabah yang semakin parah. Itu belajar dari kasus majelis taklim besar seperti yang terjadi di Malaysia yang membuat ratusan jamaah terinfeksi corona. Dari kasus itu, dilaporkan sudah ada yang meninggal dunia.
Begitu pula dengan Seminar jemaat gereja GPIB dari berbagai daerah, seperti Bogor, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah dan berbagai daerah lainnya yang digelar Bogor lalu. Usai menghadiri acara ini sebanyak 21 peserta seminar dinyatakan sakit. Dua di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan. Setelah diperiksa meninggal karena positfi corona covid-19.
Pesta pernikahan yang diselenggarakan pada 6 Maret 2020 di Sydney juga dilaporkan menjadi penyebab penyebaran corona. Dilansir dari laporan Sydney Morning Herald, selang lima hari setelah pesta pernikahan dari 120 undangan yang hadir, ada 37 orang tamu yang dikonfirmasi positif corona.
[TOS]