Nasional
Waspada! Ada 7 Kasus Positif Cacar Monyet di Jakarta: Kenali Gejala, Penularan, dan Pencegahannya
Kaltimtoday.co - Kementerian Kesehatan RI telah mengonfirmasi adanya peningkatan kasus positif cacar monyet (monkeypox) di Jakarta pada 14 Oktober 2023.
Dilansir dari Suara.com, Menurut Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM, saat ini tercatat ada 7 kasus yang positif terinfeksi cacar monyet di Indonesia.
Pada 20 Agustus 2022, tercatat 1 kasus. Namun, hingga 12 Oktober 2023, puskesmas di DKI menemukan kasus yang mencurigakan yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen. Pada 13 Oktober, hasilnya positif monkeypox. Sejak itu, hingga 21 Oktober kemarin, terdapat 7 kasus yang positif, 3 kasus masih dalam kategori suspek, 1 kasus dalam kategori probable, dan 1 kasus dalam kategori discarded atau negatif.
Meningkatnya kasus positif cacar monyet, masyarakat dihimbau untuk waspada dan mengenali penularan serta gejala-gejala yang terkait dengan cacar monyet. Berikut gejala, penularan, dan pencegahan yang harus kamu tahu.
Mengenal Cacar Monyet
Dilansir dari laman Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Kemenkes RI, Cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan virus monkeypox. Cacar ini tergolong genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Cacar money pertama kali ditemukan pada 1958 saat wabah penyakit mirip cacar menyerang koloni monyet. Pada 1970, kasus cacar monyet pertama kali menginfeksi manusia di Kongo. Sejak itulah, kasus ini terus melebar hingga menyebar ke sejumlah negara Afrika Tengah dan Barat lainnya.
Gejala dan Masa Inkubasi Cacar Monyet
Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Perbedaan utamanya, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) pada cacar monyet, sedangkan cacar air tidak.
Gejalanya berkembang terdiri dari dua fase:
Fase Akut
- Demam >38,5 derajat Celcius
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung
- Nyeri otot
- Kelelahan berkepanjangan
- Masalah pernapasan, termasuk sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk
- Lesi cacar (benjolan berisi air atau nanah di seluruh tubuh)
Fase Erupsi
- Munculnya ruam atau lesi pada kulit
- Perubahan lesi menuju stadium makula, papula, vesikel, pustula, hingga, krusta, hingga rontok
- Lesi ini bertahan dan hilang dalam sekitar 3 minggu
- Lesi bisa muncul di berbagai area seperti mulut, tangan, kaki, wajah, bahkan area genital
- Masa inkubasi cacar monyet sekitar 6 - 13 hari. Namun, bisa terjadi 5 - 21 hari
Penularan Cacar Monyet
Dilansir dari Suara.com, dokter spesialis Dermatovenerologi dan Estetika, dr. Ni Luh Putu Pitawati, Sp.KK, menjelaskan bahwa penularan cacar monyet umumnya terjadi melalui kontak kulit dan hubungan seks seperti berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi.
Penularan cacar monyet juga dapat terjadi dari ibu hamil ke janin melalui plasenta yang mengakibatkan anak yang lahir bisa terinfeksi.
Pencegahan Cacar Monyet
Berikut sejumlah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah kasus cacar monyet, di antaranya:
- Jaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi
- Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat berdekatan dengan pasien terinfeksi
- Jaga jarak dan hindari kontak dengan hewan reservoir virus
- Hindari kontak dengan benda apa pun yang pernah tersentuh hewan yang sakit
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain
- Masak daging dengan benar dan matang
Demikian, informasi mengenai penyakit cacar monyet. Kesadaran dan tindakan pencegahan menjadi sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut penyakit ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.