Advertorial

Wisata Alam Batu Ampar Loa Raya Dikembangkan Jadi Camping Ground, Tiket Masuk Hanya Rp5 Ribu

Supri Yadha — Kaltim Today 19 Juni 2025 17:04
Wisata Alam Batu Ampar Loa Raya Dikembangkan Jadi Camping Ground, Tiket Masuk Hanya Rp5 Ribu
Suasana camping groung di Batu Ampar Desa Loa Raya. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, mulai serius menata kawasan wisata alam Batu Ampar yang terkenal dengan jalur aliran sungai berbatu alami dan air terjun dari mata air pegunungan. Potensi ini kini tengah dikembangkan menjadi camping ground dengan pengelolaan langsung oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Kepala Desa Loa Raya, Martin menjelaskan, nama "Batu Ampar" berasal dari karakter aliran sungai yang seluruh dasarnya tersusun oleh bebatuan alami.

“Kalau bahasa Kutai, Ampar itu disusun. Tapi ini sudah alami. Jadi dari awal turun sampai ke air terjun itu semuanya batu,” kata Martin.

Menurutnya, jalur wisata menuju air terjun bukan melalui jalan tanah, melainkan menyusuri jalur bebatuan di sepanjang sungai dengan lebar sekitar dua meter.

“Jalan ke atas itu lewat sungai batu. Di situlah nikmatnya jalan kaki ke air terjun,” sambungnya.

Untuk mendukung pengalaman wisata, kawasan Batu Ampar kini telah memiliki beberapa fasilitas seperti gazebo dan area perkemahan di sisi aliran sungai.

Namun sebagian lahan camping ground masih berstatus milik warga. Pihak desa saat ini masih melakukan pendekatan agar lokasi dapat dibebaskan untuk pengembangan lebih lanjut.

“Warganya masih belum mau melepas lahannya, karena mereka juga menikmati indahnya suasana Batu Ampar,” ujar Martin.

Ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) serta Bappeda Kukar. Rencana pengembangan Batu Ampar masuk dalam kajian potensi wisata, yang nantinya bisa menjadi dasar pengajuan anggaran ke Dinas Pariwisata Kukar.

“Kalau risetnya tahun ini selesai, mudah-mudahan bisa jadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut,” tuturnya.

Demi menjaga keasrian kawasan, komunitas yang datang juga ikut berkontribusi dengan menanam pohon buah-buahan seperti durian dan rambutan di sekitar area camping.

“Harapan kami, keasrian tetap terjaga dan ada kenang-kenangan dari para pengunjung,” harap Martin.

Untuk menikmati suasana malam di Batu Ampar, pengunjung cukup membayar tiket sebesar Rp5 ribu per orang jika bermalam menggunakan tenda. Sementara bagi yang hanya datang tanpa menginap, tidak dikenakan biaya masuk.

“Kalau camping saja yang dipungut biaya. Ada petugas Pokdarwis yang menjaga,” jelas Martin.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, mengapresiasi semangat desa-desa dalam mengelola potensi wisata lokal. Ia akan terus memantau dan mendampingi pengembangan destinasi desa.

“Kami dari Dinas Pariwisata terus memonitor. Di mana ada potensi yang bisa dikembangkan, pasti kami dampingi. Mulai dari pembentukan hingga pelatihan Pokdarwis-nya,” tandasnya.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]


Related Posts


Berita Lainnya