Samarinda

112 Jadi Call Center Krusial di Tengah Pandemi, Ragam Keluhan Masyarakat Ditampung 24 Jam

Kaltim Today
28 Desember 2020 20:10
112 Jadi Call Center Krusial di Tengah Pandemi, Ragam Keluhan Masyarakat Ditampung 24 Jam
Supervisor Samarinda Siaga 112, Achmad Fathony F. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sampai saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda belum juga menurun. Meski protokol kesehatan telah diingatkan secara masif, namun jumlahnya masih bergerak fluktuatif.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda dikenal memiliki fasilitas berupa layanan nomor darurat 112. Telah diluncurkan pada Oktober 2019 lalu, eksistensi dari call center Samarinda Siaga 112 pun makin krusial ketika Covid-19 menghampiri Kota Tepian.

Achmad Fathony F selaku Supervisor Samarinda Siaga 112 menyampaikan bahwa, sejak Covid-19 dinyatakan terjadi di Samarinda pada medio Maret lalu, cukup banyak telepon yang masuk ke 112. Hingga saat ini, penelpon yang masuk untuk hari kerja ada sekitar 40 telepon. Namun untuk akhir pekan atau hari libur nasional, jumlahnya justru sedikit. Berkisar pada 15-20 telepon.

Biasanya, 112 menerima laporan dari masyarakat yang masih membutuhkan arahan karena merasa kurang informasi terkait Covid-19. Sebagian dari masyarakat pun melapor karena mengeluh pernapasannya terganggu, indra pengecap dan penciumannya hilang, bahkan demam. Hingga perihal hasil tes swab yang positif atau negatif.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Ada beberapa hal seputar Covid-19 yang mereka tanyakan. Jadinya minta arahan. Kalau paling banyak itu soal hasil swab ketika masyarakat tes di Bapelkes tapi belum dapat surat keterangannya," ungkap Fathony saat ditemui Kaltimtoday.co di kantor Diskominfo Samarinda.

Jika penelpon menanyakan terkait surat keterangan ketika melakukan tes swab di Bapelkes Samarinda ke 112, maka 112 akan mengomunikasikannya ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda. Kemudian dari Dinkes, akan mengirimkan surat tersebut dalam bentuk soft file ke nomor WhatsApp masing-masing penelpon. Surat keterangan itu bermacam-macam. Mulai surat keterangan hasil swab positif, isolasi izin bekerja, isolasi mandiri telah selesai, hasil swab negatif, hingga keterangan sembuh.

Tak dapat dimungkiri, layanan Samarinda Siaga 112 cukup membantu di kondisi seperti sekarang. Meski ada beberapa masyarakat yang mengeluh karena merasa tak mendapat informasi utuh dan terkesan dilempar-lempar ketika menanyakan sesuatu. Namun, Fathony menegaskan bahwa pihaknya hanya memberikan informasi dan berusaha untuk mengomunikasikan. Keputusan tetap ada di Dinkes Samarinda.

[irp posts="25562" name="Nekat Bikin Perayaan Tahun Baru 2021 di Kaltim? Siap-siap Didenda Hingga Rp 1 Juta"]

"Kami ada diberikan data masyarakat yang hasil test PCR-nya negatif sejak Agustus lalu. Tapi kadang ada penelpon yang menyatakan hasilnya positif dan minta dilihatkan dari data. Akhirnya kami jelaskan kalau hasil yang positif, datanya hanya dipegang oleh pihak Dinkes atau Bapelkes," lanjutnya saat ditemui pada Senin (28/12/2020).

Dijelaskan Fathony, call taker untuk 112 terbagi ke dalam 3 shift. Untuk shift pagi, biasanya ada 7-8 orang. Pun sudah termasuk dengan tim ambulans yang terdiri atas 1 pengemudi dan 2 tenaga kesehatan. Sedangkan untuk shift sore ada sekitar 7. Kemudian untuk shift malam, mulai dikurangi menjadi 5-6 orang saja.

"Menurut kami, penelpon ke 112 terkait Covid-19 masih akan ada terus sampai awal tahun depan. Sebab jumlah terkonfirmasi positifnya masih ada," pungkasnya.

[YMD | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya