Daerah

1.445 Anak Gizi Buruk, Pemkot Samarinda Gencarkan Strategi bersama Keuskupan Agung Perangi Kasus Stunting

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 31 Agustus 2023 13:32
1.445 Anak Gizi Buruk, Pemkot Samarinda Gencarkan Strategi bersama Keuskupan Agung Perangi Kasus Stunting
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso bersama Keuskupan Agung Samarinda, siapkan strategi dalam memerangi kasus stunting. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda terus menggencarkan strategi dalam memerangi stunting atau gizi buruk pada anak, bersama Keuskupan Agung Samarinda. Tercatat, masih ada 1.445 anak yang masuk dalam kategori stunting di wilayah Samarinda.

Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso mengatakan, dukungan dari Keuskupan Agung Samarinda ini memiliki peranan penting dalam menurunkan risiko stunting itu sendiri.

"Soal kecukupan gizi, pihak Keuskupan Agung juga membantu dalam hal itu. Kita fokuskan dulu pada anak yang terindikasi memiliki risiko tinggi terkena stunting," kata Rusmadi pada Kamis (31/8/2023).

Dari ribuan kasus stunting pada anak tersebut, Rusmadi menjelaskan ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab anak terkena stunting. Mulai dari permasalahan gizi yang tidak tercukupi, lingkungan, sanitasi, hingga faktor pendidikan pola asuh orang tuanya.

"Beberapa faktor tersebut yang akan kita coba selesaikan. Kita akan terus memberikan bantuan terhadap anak yang terindikasi stunting," ungkapnya.

"Kita punya data anak stunting, by name by address nya. Pihak Keuskupan juga mendata anak-anak dari jemaat gereja, ataupun sekitaran lingkungan gereja, yang gizinya belum tercukupi. Kami akan bantu," tambahnya.

Selain dukungan dari Keuskupan Agung Samarinda, ada juga dukungan dari Baznas, Korem, serta para pejabat pemerintah kota yang bersatu dalam gerakan memerangi stunting di wilayah Samarinda.

Sementara itu, Pastur Gereja Katolik Mangkupalas sekaligus perwakilan dari Keuskupan Agung Samarinda, Indro menjelaskan bahwa, pihaknya selalu siap dalam memerangi kasus stunting bersama Pemerintah Kota Samarinda

"Kami membantu dari hulunya, mulai dari pendataan, hingga mendampingi keseharian anak-anak stunting untuk dipenuhi kecukupan gizinya," jelasnya.

Indro berharap, berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, kasus ataupun angka stunting di wilayah Samarinda, bisa semakin menurun di masa mendatang.

"Targetnya di tahun 2024 bisa di angka 14 persen saja. Ini sebagai bentuk persiapan dalam mewujudkan generasi emas di 2045," tutup Indro.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya