Nasional

18 November Memperingati Hari Sawit Nasional, Yuk Kenali Asal-Usulnya

Kaltim Today
15 November 2023 15:15
18 November Memperingati Hari Sawit Nasional, Yuk Kenali Asal-Usulnya
Hari Sawit Nasional merupakan momentum pengembangan kelapa sawit di Indonesia.

Kaltimtoday.co - Beberapa hari lagi kita akan memperingati Hari Sawit Nasional, yang mana telah ditetapkan pada tanggal 18 November. Hari Sawit Nasional sendiri pertama kali dimulai pada tahun 2017 silam. Hal ini untuk memperingati penanaman perdana kelapa sawit di Indonesia secara komersial di kebun Sungai Liput dan Pulu Raja pada 18 November 1911.

Piagam Deklarasi Hari Sawit Indonesia yang menyepakati 18 November sebagai Hari Sawit Indonesia
Piagam Deklarasi Hari Sawit Indonesia yang menyepakati 18 November sebagai Hari Sawit Indonesia. (dmsi.or.id)

Tujuan dari penetapan Hari Sawit Nasional adalah untuk semakin mengenalkan dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara produsen sawit terbesar di dunia.

Mengapa Perlu Memperingati Hari Sawit Nasional?

Hari Sawit Nasional dinilai perlu, mengingat pentingnya peran industri sawit dalam perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan industri sawit telah membantu kemajuan daerah-daerah terpencil, membantu mengentaskan kemiskinan dan mendongkrak perekonomian Bangsa.

Misalnya pada 2020 lalu bersama dengan komoditi pertanian lainnya kelapa sawit berkontribusi 2,5 persen di triwulan III 2020. Indonesia merupakan negara pemasok produksi sawit terbesar di dunia. Hal ini terbukti pada 2019, negara kita dapat memproduksi hingga 43 juta ton rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 3,61 persen dengan luas lahan mencapai 11,5 juta hektar.

Awal Pengembangan Sawit di Indonesia dan Asal Usul Tercetusnya Hari Sawit Nasional

Dilansir dari Hari Sawit Indonesia 18 November, Berikut Sejarahnya, Pilar pengembangan kelapa sawit di Indonesia pada skala luas dan komersial dibentuk oleh M. Adrien Hallet, seorang agronomis berkebangsaan Belgia.

Bersama Administratur Kebun Tembakau Tanjung Morawa Kiri, Hallet sepakat memanen buah dari pohon – pohon hias yang ditanam pada 1903 di sepanjang pinggir jalan. Hal ini menjadi awal dari dibangunnya pembibitan pertama pada 19 Juli 1911 di Sungai Liput dengan menanam sebanyak 50.000 biji kelapa sawit.

Hallet mendaftarkan konsesi Pulu Raja dengan modal 1,4 juta francs ke Société des Huileries de Sumatra (atau perusahaan minyak Sumatera yang berlokasi di Brussel) pada 18 November 1911. Modal ini dimanfaatkan untuk mengembangkan kelapa sawit dengan skala besar di Sumatera. Di waktu yang bersamaan, bibit muda kelapa sawit pertama ditanam di Sungai Liput, dan Pulu Raja pada November 1911 dan selesai pada Desember 1911.

Momentum inilah yang dipercaya sebagai pilar pencanangan awal terbentuknya kebun kelapa sawit komersial pertama di Indonesia dan tanggal 18 November tersebut diusulkan sebagai Hari Sawit Indonesia.

Perkembangan Industri Sawit di Indonesia pada awal 1990-an cukup berfluktuasi yang dipengaruhi oleh perang dunia I, perang dunia II, dan perang kemerdekaan. Pada 1968 investor asing seperti World Bank dan Asian Development Bank mulai berkontribusi dalam pembangunan perkebunan dengan pembukaan areal kelapa sawit di luar wilayah tradisional.

World  Bank juga membantu pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat melalui kebijakan olah Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Pembangunan perkebunan rakyat pertama dilakukan di Riau oleh PTP V dan PTP II di Sungai Rokan dan Tandun pada 1979. Selanjutnya pada 1980 dibangun Kebun Ophir di Sumatera Barat oleh PTP VI, dan pembangunan kebun Sungai Dekan di Kalimantan Barat oleh PTP VII pada 1981.

[Kontributor : Gilang Satria Pratama | Editor : Diah Putri]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 



Berita Lainnya