Nasional
Arti Pembangunan IKN: Pusat Transformasi Menuju Pemerataan dan Kemajuan
Kaltimtoday.co - Presiden Joko Widodo mengungkapkan sejumlah alasan penting di balik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Muktamar ke-XVIII Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Kaltim. Singkatan "IKN" merujuk pada Ibu Kota Nusantara, yang merupakan salah satu proyek monumental dalam upaya mewujudkan pemerataan ekonomi, penduduk, dan pembangunan di Indonesia.
Dalam era globalisasi dan perkembangan pesat, pusat-pusat aktivitas seringkali terpusat di daerah tertentu, seperti yang terjadi di Pulau Jawa. Menanggapi permasalahan ini, Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya menerapkan pendekatan yang berorientasi pada keseluruhan negeri, yang ia sebut sebagai "Indonesiasentris." Pemerataan pembangunan menjadi fokus utama proyek IKN sebagai langkah strategis untuk mengatasi dominasi Pulau Jawa dalam hal ekonomi dan populasi.
"Semua aspek penting seperti PDB ekonomi dan persentase penduduk yang signifikan terkonsentrasi di Jawa. Kepadatan Pulau Jawa yang luar biasa telah mendorong perlunya pemerataan pembangunan yang merata di seluruh wilayah, tidak hanya berpusat pada Pulau Jawa," tegas Presiden dalam pidatonya.
Sejarah juga menjadi bagian penting dalam pembahasan proyek ini. Presiden mengingatkan bahwa ide pemindahan ibu kota bukanlah hal baru, melainkan telah diusulkan oleh Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno, pada tahun 1960. "Usulan pemindahan ibu kota ke Kalimantan telah diinisiasi sejak tahun 1960 oleh Bung Karno, dengan lokasi yang direncanakan berada di Palangkaraya," ungkap Presiden.
Lebih jauh, Presiden Joko Widodo menyoroti bahwa proyek IKN bukan hanya sekadar pemindahan fisik bangunan pemerintahan, tetapi juga transformasi budaya kerja dan paradigma baru. Dia menekankan bahwa perubahan ini melibatkan adaptasi dalam pola kerja dan mentalitas, didukung oleh infrastruktur yang handal, sistem yang efektif, dan sumber daya manusia yang terampil.
"Dengan langkah ini, kami berharap Ibu Kota Nusantara tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga menciptakan identitas yang unik dan membedakan Indonesia dari negara lain," tambah Presiden dengan keyakinan.
Presiden Joko Widodo juga memproyeksikan penyelesaian proyek IKN dalam kurun waktu 15 hingga 20 tahun mendatang. IKN diharapkan akan menjadi pusat pemerintahan yang modern dan efisien. Meskipun Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, Presiden menegaskan bahwa kota ini tetap akan berkembang sebagai pusat bisnis, pariwisata, dan ekonomi yang kuat.
Dalam wacana globalisasi dan transformasi nasional, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih merata, kuat, dan inklusif dalam semua aspek kehidupan.
Related Posts
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026
- Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Jelang Nataru, Disperindagkop UKM Upayakan Tekan Inflasi
- Jalan Menuju IKN Amblas 3 Meter, Kendaraan Berat Tak Bisa Melintas
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Dimakamkan dengan Upacara Kehormatan di Kantor Gubernur
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Disemayamkan di Samping Makam Anaknya