Samarinda

Banjir Terus Melanda Samarinda, Novan: Pemkot Harus Buat Tabungan Air di Hulu

Kaltim Today
09 September 2021 22:22
Banjir Terus Melanda Samarinda, Novan: Pemkot Harus Buat Tabungan Air di Hulu
Politikus Fraksi Golkar DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Samarinda memang terkenal sebagai kota yang kerap dilanda banjir. Namun, hingga saat ini, belum ada solusi yang mampu mengatasi banjir di Samarinda.

Setiap pergantian tampuk kepemimpinan, calon wali kota dan wakil wali kota selalu membawa segudang visi misi namun hanya sebatas tulisan dan alat kampanye untuk menarik simpati rakyat. Arah kebijakan pembangunan pun tidak berdampak signifikan dalam penanganan dan pengurangan banjir.

Hal tersebut dapat terlihat dari pembangunan drainase yang diperlebar serta pembuatan folder namun tidak secara efektif meminimalisir banjir.

Permasalahan tersebut membuat Politikus Fraksi Golkar DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie angkat bicara.

Dia menyarankan agar Wali Kota Samarinda, Andi Harun fokus untuk melakukan pembangunan di hulu, bukan di hilir.

"Harusnya, arah pembangunan itu tuntaskan dulu masalah sebab timbul banjir," ungkap Novan di Gedung DPRD Samarinda, Selasa (7/9/2021).

Menurutnya, pembangunan tabungan-tabungan air di hulu sangat efektif untuk mengurangi aliran air ke hilir.

"Kalau itu dibangun, tentunya air tidak serta merta mengalir ke hilir, tapi mengalir bertahap melalui tabungan air itu," sebutnya.

Aliran air akibat curah hujan tinggi tersebut, dikatakan Novan bakal berkurang saat mengalir ke pusat kota. Karena sudah terkantongi dengan tabungan air yang sudah dibangun.

Sekreteris Komisi III DPRD Samarinda tersebut menilai, hal ini salah satu strategi penanganan banjir tidak terjadi lagi di pusat kota. Sebab sudah tertampung dengan baik.

"Itu arah pembangunan jangka menengah di hulu. Kalau di hilir, Pemkot harus aktif mengeruk sedimentasi di drainase," sebutnya.

Selain itu, normalisai sungai-sungai di Samarinda pun harus rutin dilakukan oleh instansi terkait. Begitu  disebutkan Novan, bahwa Waduk atau folder juga harus diangkat endapan materialnya.

"Bendungan Benanga juga harus dikerok sedimentasinya. Kalau tidak dikerok, yang jelas dangkal, akibatnya daya tampung air sedikit, pasti banjir lagi di pusat kota," tutup Novan.

[SDH | RWT | ADV]



Berita Lainnya