Daerah

Pemkot Samarinda Kebut Stabilkan Lereng, Uji Coba Terowongan Masih Tunggu Anggaran

Kaltim Today
09 Juli 2025 20:03
Pemkot Samarinda Kebut Stabilkan Lereng, Uji Coba Terowongan Masih Tunggu Anggaran
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas PUPR diketahui kembali menggelar rapat mengenai pelaksanaan pekerjaan lanjutan Terowongan Samarinda pada Rabu (9/7/2025). 

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan bahwa pascalongsor yang terjadi pada Mei lalu, saat ini pekerjaan difokuskan pada penanganan lereng di area inlet Jalan Sultan Alimuddin, Kecamatan Samarinda Ilir.

Hingga kini, belum ada kepastian kapan Terowongan Samarinda yang digadang-gadang mampu mengurai kemacetan akan mulai difungsikan. Meski secara fisik pembangunan badan terowongan telah rampung 100 persen, Andi Harun menegaskan bahwa operasionalisasi masih menunggu penanganan longsor di sekitar area.

Menurutnya, aspek keselamatan menjadi prioritas utama sebelum dilakukan uji coba. “Kami belum izinkan uji coba karena harus dipastikan benar-benar aman. Keselamatan warga adalah hukum tertinggi.”

Longsoran yang terjadi, dipastikan Andi Harun bukan hal baru serta memiliki akar penyebab yang jelas. Berdasarkan hasil pengamatan geolistrik serta kajian dari ITB, diketahui bahwa lereng di lokasi tersebut tersusun dari tanah talus yang memang rentan terhadap longsor. Bahkan, kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya di area yang sama.

“Ini bukan longsor pertama. Lereng seperti ini kalau tidak ditangani bisa longsor berulang,” ujarnya.

Ia menambahkan, potensi longsor sebenarnya bisa diminimalisasi lebih awal jika pekerjaan stabilisasi lereng tidak mengalami penundaan. Namun karena alokasi anggaran pemerintah kota harus disesuaikan dengan kebutuhan prioritas lainnya, proyek penguatan lereng baru dapat dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025.

Adapun penanganan longsoran akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup pengerjaan lereng sisi inlet, perbaikan kemiringan (regrading), serta pembangunan struktur beton cast in-situ sepanjang 72 meter. Pekerjaan ini ditarget rampung pada Desember 2025 dengan anggaran mencapai Rp39 miliar.

Sementara itu, tahap kedua akan dimulai pada Januari 2026 dan mencakup pembangunan ground anchor, sistem drainase, serta struktur lereng tambahan, dengan estimasi biaya mencapai Rp94 miliar.

“Stabilisasi lereng nanti pakai berbagai metode, bisa rock bolting, shotcrete, sampai revegetasi. Kuncinya air hujan tak boleh menggenang di sekitar terowongan,” lanjutnya.

Untuk sementara waktu, material longsoran sengaja dibiarkan menutup salah satu sisi inlet Terowongan Samarinda, mengikuti rekomendasi geologi agar lereng tetap stabil dan tidak kembali bergerak. 

Pemkot Samarinda juga menegaskan bahwa uji coba terowongan hanya akan dilakukan setelah seluruh aspek keselamatan terpenuhi, sementara persetujuan anggaran lanjutan masih menunggu pembahasan TAPD dan Banggar DPRD.

“Lebih baik sabar dan bertahap, yang penting aman. Penanganan longsor kami utamakan demi keselamatan masyarakat, dan untuk kelanjutannya masih menunggu pembahasan anggaran perubahan 2025,” tandasnya.

[NKH | RWT] 



Berita Lainnya