Kutim
Bantu Korban Bencana di Kalsel dan Sulbar, MDMC Kutim Kirim Bantuan Berupa Logistik dan Relawan
Kaltimtoday.co, Samarinda - MDMC ((Muhammadiyah Disaster Management Center) Kutai Timur mengirim bantuan berupa logistik dan relawan untuk membantu para korban banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar).
Seperti yang diketahui, banjir melanda sejumlah kabupaten dan kota di Kalsel pada 9 Januari 2021 lalu. Wilayah yang terdampak banjir adalah Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Banjir yang merendam mayoritas wilayah Kalsel ini mengakibatkan rumah warga dan fasilitas umum lainnya rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.
Belum usai duka banjir di Kalsel, pada 14 Januari 2021 gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa ini meluluhlantakan bangunan-bangunan termasuk kantor Gubernur Sulbar.
MDMC Kutai Timur (Kutim) pun bertindak cepat untuk membantu meringankan beban para korban banjir di Kalsel dan gempa bumi di Sulbar. MDMC mengirim bantuan berupa logistik dan relawan-relawan yang tergabung dalam MDMC Kaltim yang menangani layanan kebencanaan.
Unsur pimpinan MDMC Kutim, Yakub Fadillah mengatakan, relawan Muhammadiyah yang berasal dari berbagai daerah di Kaltim, baik dari Samarinda, Balikpapan, Kukar, PPU dan Paser diberangkatkan dengan support dari Lazismu dan seluruh elemen Muhammadiyah lainnya.
"Tahap satu ada 15 relawan, 10 relawan ke Sulbar dan 5 ke Kalsel. Namun, dalam pantauan dan evaluasi layanan, ternyata dampak banjir di Kalsel sangat serius. Rusaknya infrastruktur akibat terjangan banjir juga turut melumpuhkan ekonomi dan kehidupan sosial termasuk sulitnya akses para relawan," sebut Yakub pada Rabu (27/1/2021).
Salah satu lokasi yang terdampak banjir paling parah adalah Hulu Sungai Tengah, termasuk di pedalaman Meratus. Selain itu, jembatan penghubung di Kecamatan Hantakan juga banyak yang larut diterjang oleh arus banjir.
Lebih lanjut Yakub menjelaskan, bencana yang beruntun menimpa negeri ini menjadi perhatian serius bagi MDMC sehingga seluruh elemen Angkatan Muda Muhammadiyah Kutim mengirim logistik dan menjadi relawan di lokasi bencana.
"Kami mengkoordinir aksi penggalangan dana, baik dari internal maupun eksternal. Sementara terkumpul dana sebesar Rp 40.452.600 dengan proses penggalangan dana masih mungkin berlangsung tergantung pada kondisi kebutuhan layanan kemanusiaan di lokasi bencana yang dimaksud, yaitu Kalsel dan Sulbar. Bahkan untuk donasi yang berwasiat kami bersama Lazismu akan selurkan sesuai wasiat lokasi yang dimaksud," papar Yakub.
Satu relawan MDMC Kutim, Kevin Prayoga mengatakan, logistik yang dikirimkan berupa pakaian yang masih layak pakai yang telah disortir di markas MDMC Muhamamdiyah Kutim di GDM Kutim yang berada di Jalan AW Syahrani KM 4. Penyortiran ini dilakukan agar mempermudah para relawan di lapangan bekerja dan semua berguna tepat sasaran.
Koordinator lapangan MDMC Muhammadiyah Kutai Timur, Imam Ashari menyampaikan, Kutai Timur mengirimkan 6 relawan yang sudah dibekali ilmu kebencanaan yang akan berangkat pada 31 Januari 2021 sesuai dengan pengaturan jadwal dari MDMC Muhammadiyah Kaltim.
"Kami menyesuaikan jadwal mereka akan bekerja di sana selama sepekan dan berganti shift dengan relawan dari daerah lain di Kaltim. Saya berharap agar kita semua mendo’akan para relawan yang kita kirim ini selalu sehat, tegar dan sabar dalam memberikan pelayanan," ungkap Imam.
Saat pelepasan pengiriman logistik dan relawan MDMC Kutim, Ketua PDM Kutim, Syafruddin Syam berpesan kepada relawan agar bekerja ikhlas, bersungguh-sungguh dalam membantu korban, sabar dan jaga kesehatan.
Dia turut mengapresiasi seluruh masyarkat Kutim yang telah berdonasi melalui LazisMu.
"Saya atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kutai Timur juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan donasinya melalui Muhammadiyah yang disalurkan melalui Lazismu Kutai Timur. Semoga donasinya menjadi amal jariyah yang tidak terputus sehingga bernilai ibadah," ucap Syafruddin.
[SDH | RWT]
Related Posts
- 112 Tahun Muhammadiyah, Ini Sejarah dan Peran Besar untuk Bangsa
- Hasil Survei LSI Strategi di PIlkada Kutim 2024: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi 45,75%, Kasmidi Bulang-Kinsu 34,75%
- Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting
- Perkuat Promosi Kesehatan Masyarakat, PT Indexim Coalindo dan BLUD Puskesmas Kaliorang Kembali Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu
- Cerita Nor Ipansyah Warga Kutai Timur, Ubah Lahan Tidur Kembali Produktif