Samarinda
Banyak Tambang Batu Bara Buang Limbah ke Permukiman Warga

Kaltimtoday.co, Samarinda - Untuk mengetahui permasalahan banjir di Samarinda, jajaran Komisi III DPRD Samarinda meninjau lokasi tambang batu bara yang berada di lokasi Palaran pada Rabu, (15/9/2021).
Berdasarkan laporan masyarakat yang berada di wilayah Palaran banjir yang menenggelamkan perumahan warga tersebut diduga akibat tambang batu bara, sehingga untuk membenarkan hal tersebut Komisi III berserta Anggota langsung meninjau lokasi.
Saat Komisi III meninjau lokasi tambang batu bara, terdapat saluran sungai yang di belokkan dan kerucutkan ke wilayah permukiman masyarakat. Hal ini membuat Novan Syahronny Parie geram.
"Ada saluran sungai yang dibelokkan ke permukiman warga, ini salah satu penyebab banjir di Palaran" tegas Novan.
Tak hanya aliran sungai yang dibelokkan ke permukiman, tetapi dampak akibat di belokkannya saluran pembuangan air tambang dialirkan ke sungai membuat partikel-pertikel tanah mengumpul pada lokasi area permukiman. Menurut Novan, penyebab banjir tidak hanya berada di Hulu melainkan di Hilir juga salah satu penyebab.
"Berarti bukan hanya di daerah hulu, hilir juga salah satu penyebab banjir, yang menjadi dampak ialah di daerah perkotaan," paparnya.
Politisi Golkar tersebut mengatakan, dengan kondisi realita yang terjadi, membuat pihaknya ingin menelusuri apa yang menjadi titik terang untuk mengatasi banjir di kota samarinda.
"Kami masih menelusuri dari aspek tambang terlebih dahulu, setelah tambang, akan ada dari sisi aspek pematangan lahan, dan terakhir yakni aspek kebijakan," tuturnya.
[SDH | TOS | ADV DPRD SAMARINDA]
Related Posts
- Visum Jadi Penentu, Kasus Dugaan Kekerasan Anak di Panti Asuhan Samarinda Masih Mandek
- Kutai Barat Jadi Lokasi Perdana Penyerahan Gratispol Umroh dan Bantuan Religi di Kaltim
- 1.158 Lulusan Unmul Siap Berkontribusi untuk Bangsa dan Daerah
- Pemprov Kaltim Targetkan 85 Ribu Mahasiswa Jadi Penerima Program Gratispol pada 2026
- Pemkot Samarinda Pastikan Akses Buku Pembelajaran bagi Siswa Sekolah Negeri Gratis, Minta Masyarakat Ikut Pantau