Samarinda

Belum Lengkap, Andi Harun Tunda Operasional Pasar Rakyat di Harapan Baru

Kaltim Today
28 Oktober 2021 11:05
Belum Lengkap, Andi Harun Tunda Operasional Pasar Rakyat di Harapan Baru
Wali Kota Samarinda Andi Harun. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau Pasar Rakyat Harapan Baru, Loa Janan Ilir. Pasar tersebut belum bisa dibuka secara resmi karena ada sejumlah masalah yang ditemukan oleh Andi Harun.

Salah satunya adalah utilitas air yang ternyata belum masuk ke pasar tersebut. Ditambah lagi dengan saluran drainase air yang dinilai belum memadai. 

"Ternyata air belum ada, kami butuh aliran air dari PDAM. Sejak dibangunnya pasar ini, aliran air menurut laporan RT melimpah ke pemukiman. Jadi kami harus membangun drainase agar air tidak melimpah ke pemukiman warga," ungkap Andi kepada awak media. 

Kemudian, akses jalan masuk menuju pasar juga perlu ada pelebaran. Termasuk fasilitas parkir yang harus dibuat pula. Disebutkan Andi, pihaknya mempunyai lahan yang cukup luas dan bisa menambah beberapa kios baru agar tak ada lagi pedagang yang memilih untuk menjajakan dagangannya di pinggir jalan. 

Nantinya, Pasar Harapan Baru akan diisi oleh pedagang dari pasar lama Harapan Baru yang sebelumnya terletak di Jalan Kurnia Makmur. Kemudian ada pula pedagang dari Pasar Tungging (Tumpah) di Jalan Bung Tomo. Berkenaan dengan hal ini, Andi juga langsung memberikan instruksi kepada OPD terkait, yakni Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda agar segera menyusun perencanaan dengan kajian mendalam dalam 2 minggu ke depan.

"Jadi nanti Disdag akan buat skenarionya. Setelah itu mereka laporkan ke saya lalu kemudian akan kami putuskan. Saya tadi minta Disdag menyampaikan kajiannya dulu sekitar 2 minggu," lanjut Andi. 

Ditemui terpisah, Kepala Disdag Samarinda, Marnabas menyebutkan bahwa pihaknya sudah mempunyai data terkait jumlah pedagang yang nantinya akan mengisi sejumlah kios di pasar tersebut.

"Kawan-kawan di Pasar Tungging sekitar 60 orang. Kemudian di pasar lama Jalan Kurnia Makmur itu sekitar 158," beber Marnabas. 

Kapasitas kios di pasar baru hanya ada 200. Sehingga tak memungkinkan jika menampung semua calon pedagang. Opsi lain yang diberikan Andi Harun adalah membangun kios baru. Dijelaskan Marnabas, kios baru itu akan dibangun di sepanjang jalan akses masuk ke pasar. Titik lokasi berbentuk huruf 'L' itu diperkirakan bisa dibuat untuk 60-70 kios. Jika kios baru ditambah, maka berpotensi sebagai daya tarik kepada pembeli untuk masuk ke dalam area pasar utama.

Ditambahkan Marnabas, pihaknya juga bakal membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di bagian belakang pasar. Demi melengkapi berbagai fasilitas di pasar itu, kira-kira akan memakan dana sekitar Rp 1 miliar yang datang dari APBD Murni Tahun Anggaran 2022. Jika tak ada kebijakan khusus, maka pasar akan dibuka setelah seluruhnya selesai.

"Untuk yang di dalam pasar kita mau bikin IPAL. Di belakang itu ada pemotongan hewan, ada untuk ayam. Nanti bisa dikelola," tandasnya. 

[YMD | TOS]



Berita Lainnya