Advertorial

BPBD PPU Harap Program Destana Bisa Deteksi Potensi Bencana

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 04 Mei 2023 13:37
BPBD PPU Harap Program Destana Bisa Deteksi Potensi Bencana
Banjir di Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. (Instagram/pusdalopskab.ppu)

Kaltimtoday.co, Penajam - Beberapa titik daerah di Penajam Paser Utara (PPU) kerap kali diterjang banjir yang tidak dapat diperkirakan waktu dan tempat kejadiannya. Hal itu lantas memacu dinas terkait mengusung program berencana. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU ingin mewujudkan desa tangguh bencana (Destana) sehingga masyarakat memiliki pemahaman menghadapi bencana secara sigap.

Kepala BPBD PPU Budi Santoso mengatakan, setiap kelurahan dan desa di PPU semestinya memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana.

“Sebenarnya kami mencoba untuk membangun desa tanggap bencana (Destana), namun dalam hal ini kan kami juga butuh dukungan dari pihak desa untuk persiapan itu,” tuturnya pada Rabu (3/5/2023). 

Meski program tersebut dirasa jitu, menjadi desa seperti itu tentu saja butuh proses panjang. Oleh sebab itu, pemerintah mengembangkan desa yang masyarakatnya mampu selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan bencana.

Menurutnya, masyarakat sudah seharusnya mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana. Dengan hadirnya Destana, Budi mempunyai ketangguhan terhadap bencana ketika desa tersebut memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya.

Program tersebut juga dapat membantu dan mampu mengorganisasikan masyarakat di desa dengan segenap SDM yang dimilikinya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

“Semua desa harus siap menghadapi bencana apapun yang akan terjadi,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya tengah terus melakukan koordinasi mendalam dengan beberapa instansi terkait yang beririsan langsung terhadap program Destana ini. Sebab perlu adanya kajian dan analisa yang intensif mengenali risiko-risiko bencana yang ada di desa demi memanfaatkan sumber daya lokal.

“Itu berguna untuk dalam rangka meminimalisir dampak dari cuaca ekstrim yang sudah dirilis oleh BMKG ini, misalnya cuaca anomali,” ucapnya. 

Budi mengakui, saat ini program Destana ini sudah terbentuk di beberapa desa yang ada di PPU. Salah satu desa yang masuk pengembangan program tersebut ialah Desa Karang Jinawi di Kecamatan Sepaku yang baru-baru ini mengalami kebanjiran.

“Dalam waktu dekat ini, beberapa desa sebagai pilot project dan kami di-support oleh BPBD Provinsi,” terangnya.

Budi berharap, masyarakat desa yang tinggal di kawasan rawan bencana bisa terlindungi dari dampak bencana yang menimpa wilayahnya.

“Kami harap, mereka bisa siaga bencana, meminimalisir banyaknya korban atau kerugian. Kemudian mampu mengatasi sesuai kemampuan mereka terhadap tingkat risiko kejadian,” pungkasnya. 

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya