Bontang
Buaya Penyerang Wanita Pencari Kangkung, Ditangkap BKSDA
Kaltimtoday.co, Bontang – Seekor buaya yang sempat menyerang ibu rumah tangga pencari kangkung, Sakiya (54), Ahad (8/9/2019) berhasil dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Wilayah II Tenggarong. Meski hanya satu buaya yang menyerang, namun, Tim BKSDA menangkap tiga ekor buaya untuk penyelamatan area Badak LNG.
Rido Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Wilayah II Tenggarong mengatakan, saat ada peristiwa penyerangan buaya di area Hol XI Golf Badak LNG, tim BKSDA segera meluncur ke TKP pada Senin (9/9/2019).
“Hasil komunikasi dan diskusi dengan managemen PT Badak, kami menyepakati melakukan survei selama tiga hari dua malam, 11-13 September,” jelas Rido saat mengisi di kegiatan Penyegaran Jurnalistik garapan Badak LNG, Senin (23/9/2019).
Survey yang dilakukan selama 3 hari, di Lapangan Golf Badak LNG, Rido menyatakan tidak menemukan buaya. Namun, pihaknya mendapati seekor buaya di gorong-gorong dekat cargo dok Pantai Marina. Di lokasi lain, lanjut Rido, belum ditemukan buaya. Seekor buaya yang diketahui berada dalam gorong-gorong pun disepakati untuk diselamatkan.
“Kami diberi kewenangan menyelamatkan buaya yang rawan konflik dengan manusia sesuai dengan Permenhut nomor 48/2008 tentang Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa,” ungkapnya.
Jadwal penyelamatan, lanjut Rido, dilakukan selama lima hari, mulai Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu. Malam pertama fokus di area golf, awalnya ada gulma, yang cukup menyulitkan melakukan penyelamatan. Tetapi, ketika kolam TKP sudah bersih dari gulma kangkung dan eceng gondok, buaya pindah ke aliran golf yang ada di sampingnya dan terhubung dengan muara di Pantai Marina.
“Malam Minggu atau Sabtu (21/9/2019) malam kami selamatkan buaya tapi buaya ada di atas golf menyulitkan petugas yang menggunakan perahu, makanya diusir menuju arah muara, satu tim lain yang sudah menunggu dengan perahu langsung mengevakuasi buaya tersebut,” bebernya.
Buaya yang memangsa korban Sukiyah merupakan buaya muara yang terganas. Di wilayah Kaltim, buaya muara memang sering menimbulkan korban. Malam kedua, tepatnya Minggu malam atau malam Senin, tim kembali melakukan evakuasi terhadap dua ekor buaya yang berada di sekitar Pantai Marina. Mengingat hasil survey, di sekitar area PT Badak masih terdapat lokasi yang dinilai rawan. Sementara, kata Rido, dalam aturan Permenhut tersebut jika buaya mengancam konflik dengan manusia, maka bisa diselamatkan dengan cara dievakuasi.
“Lokasinya di sekitar Pantai Marina, dan disana tempat sekuriti jaga,” imbuhnya.
Adapun panjang buaya yang sempat menerkam korban Sukiya sepanjang 2,6 meter, lebar punggung 40 cm, dengan berat diperkirakan 70 gram berjenis kelamin jantan. Dua buaya yang diamankan lainnya sepanjang 3,05 meter dan 2,4 meter berjenis kelamin betina.
“Karena termasuk hewan yang dilindungi, buaya tersebut akan kami bawa ke Samarinda dan menunggu arahan pimpinan untuk dibawa ke habitat yang lebih aman atau lembaga konservasi dan penangkaran dibawah BKSDA Kaltim,” terangnya.
[irp posts="5360" name="Badak LNG Gelar Perpisahaan Cooperative Education Program (COOP) Angkatan XXXII"]
Penangkapan, dilakukan dengan metode jaring dan harpoon. Karena dianggap paling baik dan tidak mengancam keselamatan buaya.
“Kami masih berada di Bontang, dan buaya tersebut kami ikat dibawah pohon di dekat Pantai Marina,” kata Rido.
Tim dari BKSDA yang terdiri dari 5 orang itu menyarankan Badak LNG memasang pintu palang air agar buaya tidak kembali masuk ke area Badak LNG.
Sebelumnya, diberitakan Ahad (8/9/2019) Sakiyah berencana mengambil kangkung yang tumbuh di kolam area golf Badak LNG sekira pukul 07.50 WIta. Warga Jalan Zamrut Gang Zamrut 8 nomor 38 RT 47, Kelurahan Berebas Tengah itu tiba-tiba diserang buaya. Selama kurang lebih 5 menit dia bertarung menyelamatkan diri dengan satwa liar itu. Beruntung, Sakiyah masih bisa selamat meski ibu jari tangan kanannya terputus dan dia mengalami beberapa luka gigitan dan cakaran di beberapa anggota tubuhnya.
[RIR | RWT]