Kaltim
Cacar Monyet Belum Ada di Kaltim, Virusnya Cepat Menular Seperti Covid-19
Kaltimtoday.co, Samarinda - Cacar monyet alias monkey pox akhirnya dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh World Health Organization (WHO). Hal tersebut dipertimbangkan karena beberapa kasus penyebaran cacar monyet terus bergerak fluktuatif belakangan ini di sejumlah negara.
Sebagai informasi, cacar monyet terjadi karena virus yang ditularkan lewat kontak fisik hewan terinfeksi. Jika manusia terdeteksi tertular oleh virus cacar monyet, maka manusia bisa menularkannya ke manusia lain. Yakni lewat kontak sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi, hingga benda yang terkontaminasi.
Gejala yang dapat dirasakan seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri di beberapa bagian tubuh. Setelah 1-3 hari kemudian, bakal muncul ruam atau lesi pada kulit. Lalu dari wajah akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Termasuk bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, dan lepuh berisi nanah.
Disinggung soal kasus cacar monyet di Kaltim, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa, belum ada ditemukan kasus tersebut di Benua Etam. Kendati demikian, Setyo mengungkapkan, semua orang bisa saja terpapar. Terutama bagi pelaku perjalanan luar negeri.
"Ini rentan, jadi semua orang berpotensi. Tetapi tingkat keparahan yang terjadi itu pada anak-anak dan lanjut usia (lansia). Seperti Covid-19, kalau ada komorbidnya itu juga parah," ujar Setyo, Selasa (26/7/2022).
Pun dia tetap mengimbau masyarakat Kaltim agar bisa melakukan pencegahan dari virus tersebut. Misalnya dengan menghindari kontak dengan hewan yang jadi sarang virus. Khususnya seperti hewan buas, tikus, primata, hewan sakit dan mati. Lalu hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
"Kemudian, secepat mungkin menghindari konsumsi daging yang tidak dimasak dengan sempurna. Kemudian terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti protokol kesehatan Covid-19," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, dr Osa Rafshodia menjelaskan bahwa, vaksin cacar air untum anak jadi salah satu solusi untuk mencegah tertular cacar monyet.
"Usia potensi itu di bawah 5 tahun. Artinya sama seperti cacar biasa, cacar air. Jadi kita tingkatkan saja vaksin, vaksin biasa," beber Osa.
Seandainya terpapar, ujar Osa, cacar monyet ini bisa diobati seperti pengobatan untuk penyakit cacar air. Yakni dengan cara pasien terinfeksi sebisa mungkin tak ada kontak secara langsung dengan orang lain.
"Pengobatannya hanya istirahat di rumah dan minum vitamin. Kalau orang Samarinda bilang, minum air kelapa," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air