Kaltim
Cakupan Rendah, Ketua Satgas PMK Minta Vaksinasi Hewan Ternak di Kaltim Dipercepat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sebagai upaya pengendalian penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Ketua Satgas Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto minta distribusi vaksin bagi hewan ternak di Kaltim dipercepat.
"Kaltim masih rendah cakupan vaksinasi hewan," ungkapnya pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Posko Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku di Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Kamis (13/10/22).
Suharyanto mengatakan, vaksin yang masih tersedia di Kaltim 72.000, untuk itu dalam dua minggu ke depan harus dihabiskan.
Menurutnya, apabila Kaltim mengalami kesulitan dalam memvaksinasi hewan ternak, maka bisa meminta bantuan TNI.
Dirinya menilai, perbandingan sekarang dengan Bali dalam sehari bisa melakukan vaksin 2.657 ekor, sementara Kaltim hanya 458 ekor yang divaksin.
"Kalau daerah lain bisa, masa Kaltim tidak bisa. Saya yakin bisa," ujarnya.
Dia juga meminta, dua minggu ke depan vaksin yang tersedia dihabiskan, sebab nanti akan ada vaksin berikutnya.
"Jangan sampai Kaltim jadi salah satu provinsi yang sampai akhir tahun vaksinnya tidak bisa disuntikkan," tambahnya.
Dia pun berharap, pemerintah bahu membahu segera menyatukan langkah melaksanakan vaksinansi secara serentak. Sehingga di pada Desember nanti hewan ternak yang telah divaksin telah mencapai 80 persen.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Rudy Mas’ud-Seno Aji Pasang Stiker di Angkot Samarinda, Biayanya Rp 80-100 Ribu per Bulan
- Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
- Mengapa Vaksin Polio Sangat Penting untuk Anak-Anak? Ini Penjelasannya
- KKP Sambut Positif Program Makan Bergizi Gratis, Dorong Konsumsi Ikan untuk Cegah Stunting
- Media Massa Didorong Aktif Suarakan Isu Gender dan Inklusi di Pilkada 2024