Headline
Cari Bocah Hilang, Polisi Minta Petunjuk Dukun
Kaltimtoday.co, Samarinda - Upaya petugas kepolisian untuk menemukan keberadaan bocah berusia 4 tahun bernama Ahmad Yusuf Ghazali terus ditingkatkan. Jika sebelumnya polisi telah menghimpun lima orang keterangan saksi. Namun hingga di hari kelima saat ini polisi tak kunjung menemukan titik terang pencariannya. Hasilnya, petugas berseragam coklat ini melakukan upaya dengan mencari petunjuk dari perkiraan dukun atau biasa dikenal Kirduk.
Bocah malang ini dinyatakan hilang sejak Jumat (22/11/2019) sore lalu. Saat itu Yusuf tengah berada di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jalan AW Sjahranie. Saat dikonfirmasi sore tadi, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Mohammad Ridwan mengatakan perkiraan dukun, Yusuf masih hidup. Tapi keberadaan tidak diketahui secara pasti berada di mana.
“Petunjuknya anak ini (Yusuf) masih hidup. Tapi lokasinya entah berada di mana. Itu yang masih coba kami telusuri,” ungkapnya.
Hanya saja, Ridwan menegaskan jika hal tersebut tidak bisa dijadikan alat bukti dalam penyelidikan kepolisian. Namun hal ini dilakukan karena minimnya keterangan saksi dan alat bukti yang berhasil ditemukan kepolisian selama lima hari masa pencarian.
Sejauh ini sudah ada lima orang saksi dipanggil yakni dua pengasuh dan kepala PAUD. Begitu juga dengan kedua orang tua korban saat membuat laporan polisi pada Sabtu (23/11/2019) pagi. Selain petunjuk dari perkiraan dukun, kata Ridwan, pihaknya saat ini akan kembali mendatangi kediaman orang tua korban untuk mencari kemungkinan lainnya.
"Kita coba mencari apa ada masalah masalah yang dihadapi orang tua korban. Sehingga menjadi penyebab hilangnya korban," terangnya.
Tentang dugaan adanya kelalaian dari pihak PAUD, Ridwan mengaku jika hal tersebut belum bisa disimpulkan. Lantaran semua masih berupa dugaan. Jika nantinya Yusuf telah ditemukan barulah pihak kepolisian bisa memutuskan semua spekulasi yang ada saat ini. Jika nantinya Yusuf ditemukan dalam keadaan tak bernyawa karena terseret arus banjir. Maka, sah jika ada unsur kelalaian dari pihak PAUD.
"Kalau misalkan ini benar ada tindakan penculikan maka tidak bisa disebut kelalaian. Karena ada pelaku tindak kriminal," sebutnya.
Terpisah, Kepala PAUD Mardiana mengatakan pihaknya juga meminta petunjuk dari seorang guru spiritual yang dikenal rekannya. Hasil ramalan itu menyebutkan Yusuf sedang berada sama seorang tak dikenal dan hendak menuju kota diluar Samarinda.
"Informasi itu saya dapat dari teman pagi tadi," katanya.
Untuk saat ini, Mardiana mengaku jika banyak upaya yang telah mereka lakukan. Seperti menyebar luaskan informasi hilangnya Yusuf. Selain itu lantunan doa pun tak henti ia lakukan baik perseorangan dan melalui kelompok keagamaannya.
Diwartakan sebelumnya, Yusuf hilang pada Jumat sore sekitar pukul 17.00 WITA. Saat itu Yusuf tengah bermain bersama 6 bocah lainnya di dalam ruangan ditemani pengajar.
Namun, luput pengawasan pengasuh PAUD, Yusuf tiba-tiba tak ditemukan. Ia terpisah dari teman-temannya keluar kelas seorang diri atau dibawah orang. Sejak itu Yusuf hilang dan belum ditemukan sampai saat ini.
[JRO | TOS]
Related Posts
- Tim Rudy-Seno Keberatan Dukungan Ormas Garda Prabowo ke Isran-Hadi, Sebut Pelanggaran Norma dan Etik
- Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
- Tumbuk Movement-CeCUR Jadi Inisiator Dialog Publik, Tantang Calon Pemimpin Tanggap Soal Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
- Kolaborasi JMS dan AJI Samarinda, Wadahi Diskusi Soal Netralitas Pilkada dan Tekankan Jurnalis Bukan Juru Kampanye
- KPU Samarinda Gelar Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2024, Rusmadi Wongso Puji Fomasi Saksi Jauh Lebih Efisien