Advertorial

Cegah Penipuan Digital, BRI Imbau Nasabah Hindari File APK Berbahaya

Kaltim Today
09 November 2024 09:49
Cegah Penipuan Digital, BRI Imbau Nasabah Hindari File APK Berbahaya

JAKARTA, Kaltimtoday.co - Modus penipuan perbankan yang terus berkembang kembali meresahkan masyarakat, dengan salah satu taktik terbaru berupa pengiriman tagihan pajak palsu melalui aplikasi WhatsApp. Pelaku penipuan menyamar sebagai petugas pajak dan mengirimkan tagihan berbentuk file berekstensi APK, yang ternyata berisiko membuka akses bagi pelaku ke data pribadi korban.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengimbau masyarakat, khususnya nasabah BRI, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan berbasis digital ini. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, menjelaskan bahwa keamanan data dan dana nasabah adalah prioritas utama BRI.

“Kami mengupayakan keamanan dari sisi network, server, dan data center secara komprehensif. Namun, kesadaran nasabah sangat penting dalam mencegah serangan ini. Jangan pernah memberikan informasi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun, bahkan jika pihak tersebut mengaku dari BRI,” ujar Arga.

Arga juga memberikan sejumlah tips bagi masyarakat untuk melindungi diri dari cybercrime:

  • Jangan membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapapun.
  • Hati-hati dengan pesan atau email mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lain; pastikan kebenarannya dengan menghubungi call center resmi.
  • Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses aplikasi BRImo.
  • Aktifkan fitur keamanan tambahan dan lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk transaksi penting.
  • Perbarui aplikasi BRImo secara berkala dan laporkan aktivitas mencurigakan segera.

Arga menekankan bahwa keamanan perangkat pribadi nasabah juga menjadi tanggung jawab bersama. “Prinsip kehati-hatian wajib diterapkan. Hindari mengunduh APK sembarangan, termasuk aplikasi yang tampak menggiurkan seperti game gratisan, karena hal ini dapat mengancam keamanan data,” tambahnya.

BRI mencatat berbagai modus penipuan digital lain yang mengatasnamakan instansi resmi, mulai dari undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, tagihan BPJS, hingga surat tilang digital. Untuk mencegah kerugian, BRI mendorong nasabah untuk selalu berhati-hati dan memastikan keamanan data pribadi mereka.

[TOS | ADV]



Berita Lainnya