Kaltim

Cegah Penularan Corona, Isran Noor Tak Gelar Open House

Kaltim Today
24 Mei 2020 09:21
Cegah Penularan Corona, Isran Noor Tak Gelar Open House
Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ada yang berbeda dengan Lebaran yang dirayakan Gubernur Kaltim Isran Noor tahun ini. Mantan bupati Kutai Timur itu tak menjadwalkan open house atau gelar griya di kediaman pribadinya di Samarinda, seperti yang lazim dilakukan Isran Noor tahun-tahun sebelumnya.

Di tengah pandemi virus corona Covid-19, Isran memilih tidak menggelar acara yang bersifat mengundang keramaian. Itu Isran lakukan demi mencegah terjadinya penularan virus corona Covid-19 yang berbahaya.

"Saya meminta, agar masyarakat Kaltim dalam menyambut hari raya besar ini, tidak melakukan kegiatan-kegiatan  di luar rumah," ujar Isran Noor.

Ditegaskan Isran Noor, kegiatan open house maupun acara halal bi halal yang kerap dilaksanakan umat Muslim pada saat merayakan Idul Fitri untuk sementara tidak dilakukan. Dilakukan bersama-sama demi menjaga agar tidak terjangkit Covid-19.

Isran berharap, warga dapat membantu negara dan bangsa dalam mencegah, memerangi dan memenangkan perlawanan terhadap penyebaran virus ini.

“Ini saatnya kita bersama bergandengan tangan bersama negara kita tercinta, dalam memenangkan perlawanan dengan Covid-19. Semoga kita dapat segera melalui kondisi ini dengan baik,” tutupnya.

Kasus Infeksi Mencapai 21.745

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Sabtu (23/5) pukul 12.00 WIB bertambah 949 orang sehingga totalnya menjadi 21.745. Sedangkan pasien sembuh menjadi 5.249 setelah ada penambahan 192 orang dan kasus meninggal menjadi 1.351 dengan penambahan 25 orang.

"Konfirmasi COVID-19 yang positif naik sebanyak 949 orang, sehingga totalnya menadi 21.745 orang, sembuh meningkat 192 orang, sehingga menjadi 5.249 orang, meninggal 25 orang, sehingga menjadi 1.351 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Melihat adanya penambahan kasus konfirmasi positif yang tinggi, Yuri mengatakan hal itu berarti penularan masih terjadi.

"Penularan masih banyak terjadi," katanya.

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 239.740 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 39 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 149 lab. Secara keseluruhan, 176.035 orang telah diperiksa dan hasilnya 21.745 positif dan 154.290 negatif.

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 49.958 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 11.495 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Tanah Air.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, lima provinsi angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.515 disusul Jawa Timur sebanyak 3.595 Jawa Barat 2.045, Jawa Tengah 1.288, Sulawesi Selatan 1.264 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 21.745 orang.

Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.564 kemudian Jawa Barat 471, Jawa Timur sebanyak 426, Sulawesi Selatan 423, Bali 287, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 5.249 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 19 kasus, Bali 388 kasus, Banten 768 kasus, Bangka Belitung 39 kasus, Bengkulu 69 kasus, Yogyakarta 225 kasus.

Selanjutnya di Jambi 91 kasus, Kalimantan Barat 168 kasus, Kalimantan Timur 274 kasus, Kalimantan Tengah 292 kasus, Kalimantan Selatan 590 kasus, dan Kalimantan Utara 163 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 150 kasus, Nusa Tenggara Barat 474 kasus, Sumatera Selatan 725 kasus, Sumatera Barat 443 kasus, Sulawesi Utara 201 kasus, Sumatera Utara 294 kasus, dan Sulawesi Tenggara 215 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 121 kasus, Lampung 105 kasus, Riau 110 kasus, Maluku Utara 99 kasus, Maluku 157 kasus, Papua Barat 129 kasus, Papua 494 kasus, Sulawesi Barat 86 kasus, Nusa Tenggara Timur 79 kasus, Gorontalo 49 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Khusus Kaltim, Juru Bicara Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak mengatakan, ada penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total positif di Kaltim berjumlah 274 kasus. Masih dalam perawatan sebanyak 166 orang, 105 orang sembuh, dan 3 orang meninggal dunia.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya