Kutim
Corona di Kutim Tembus 504 Kasus, dari Klaster Perkantoran hingga Keluarga
Kaltimtoday.co, Sangatta - Jumlah pasien Covid-19 di Kutim hari ini, Selasa (6/10/2020), telah menyentuh angka 504 kasus.
Setelah terjadi penambahan kembali sebanyak sembilan pasien terkonfirmasi yang tersebar di empat puskesmas se-Kutim.
Yakni, Puskesmas Sangatta Selatan, sebanyak 2 kasus, Puskesmas Teluk Lingga sebanyak 5 kasus, Puskesmas Muara Wahau sebanyak 2 kasus dan Puskesmas Muara Ancalong 1 kasus.
Meski demikian, di hari yang sama Dinas Kutim melalui laman corona.kutaitimurkab.go.id mengumumkan ada 29 pasien yang dinyatakan sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes swab-nya menunjukkan tanda negatif. Sehingga total pasien sembuh saat ini 359 orang.
Di antara ratusan pasien positif Covid-19 tersebut, ada pejabat dan staf di lingkungan Pemkab Kutim yang ikut terpapar. Mereka ada yang terpaksa dirawat di rumah sakit, karena memiliki gejala berat dan penyakit penyerta, ada pula yang melakukan karantina mandiri di rumah saja.
“Ada 14 dinas yang pejabat maupun stafnya terpapar virus Corona. Termasuk bagian di lingkungan Setkab Kutim,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal, Selasa (6/10/2020).
Lingkungan yang terpapar di antaranya, Setkab Kutim, pada pejabat di Bagian Hukum dan Bagian Pemerintahan ada yang terpapar, di Dinas Lingkungan Hidup juga ada, Bappeda serta Kesbangpol. Bahkan di RSUD Kudungga Sangatta, juga ada beberapa tenaga kesehatan, perawat dan staf administrasi yang terpapar.
Lingkungan yang terpapar tersebut, menurut Bahrani, terpaksa memberlakukan sistem bekerja dari rumah untuk seluruh staf maupun Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D)-nya. Demi menjaga agar penyebaran tidak semakin meluas.
“Hanya pejabat terasnya saja yang masuk, sedangkan staf PNS dan TK2D bekerja di rumah. Seperti bagian pemerintahan, hanya kepala seksi yang masuk kerja. Untuk staf tidak. Bappeda juga sebagian saja yang bekerja. Tidak total, sebagian masih bekerja. Terutama terkait pelayanan,” ungkap Bahrani.
Selain kluster pemerintahan, di Kutim juga sudah terbentuk klaster keluarga. Menurut Bahrani, ada 45 keluarga yang terpapar, melibatkan 135 orang di dalamnya.
“Klaster keluarga ini, umumnya berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG). Semakin banyak suatu daerah melakukan tes, semakin banyak yang terlihat. Di Kutim, kebanyakan tanpa gelaja. Tidak ada keluhan, tapi ternyata bisa menularkan,” kata Bahrani.
Di RSUD Kudungga, kata Bahrani, ada delapan staf yang terkonfirmasi positif. Kemarin, sudah dilakukan tes swab pada 40 orang lebih, hasil tracing dari ke-8 pasien tersebut.
“Semoga tidak banyak yang bergejala berat,” ujar Bahrani.
[EI | RWT]