Advertorial
Debat Kedua Pilwali Samarinda, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Komitmen Turunkan Angka Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam debat kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda (Pilwali) Samarinda, pasangan calon tunggal Andi Harun-Saefuddin Zuhri berkomitmen untuk menurunkan angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Samarinda.
Melalui data dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Samarinda, kasus kekerasan perempuan dan anak di Samarinda masih cukup tinggi.
Dalam lima tahun terakhir, terdapat peningkatan laporan kekerasan perempuan dan anak sebanyak 77 persen. Samarinda juga menempati posisi pertama, dengan 57 kasus kekerasan perempuan dan anak.
Rinciannya, ada 196 korban dengan 127 orang diantaranya anak-anak dan mayoritas perempuan, 38 orang mengalami kekerasan seksual, da 30 orang mengalami kekerasan fisik, serta beberapa orang mengalami kekerasan psikis.
Saat menjawab pertanyaan panelis, Andi Harun bersama Saefuddin Zuhri dengan tegas, akan mengevaluasi dan berjanji untuk menurunkan angka kasus kekerasan perempuan dan anak.
"Soal perlindungan perempuan dan anak, regulasinya sudah lengkap, undang-undang sudah ada, peraturan pemerintah juga sudah ada, kedepannya kita akan evaluasi terkait kasus kekerasan perempuan dan anak," bebernya pada Sabtu (9/11/2024) di Hotel Mercure Samarinda.
Ditanya soal program, pihaknya akan menjalankan program "Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak", apabila diberi kesempatan dalam periode selanjutnya.
"Ini butuh sampai ke tingkat yang paling bawah, yakni tingkat RT," tuturnya.
Andi Harun-Saefuddin Zuhri kedepannya akan melakukan penguatan lintas sektor, untuk menurunkan angka kasus kekerasan perempuan dan anak di Samarinda. Dalam hal ini, ia juga meminta bantuan kepada masyarakat, untuk bisa bersinergi dengan pemerintah dalam menekan angka kasus kekerasan ini.
"Mari kita perkuat kolaborasi untuk mencegah tingginya kasus kekerasan ini, serta pemerintah akan hadir dan menyempurnakan di masa yang akan datang," tutup Andi Harun.
Sebagai informasi, KPU Samarinda sebagai penyelenggara Pilkada juga turut mengajak seluruh masyarakat untuk hadir di TPS menggunakan hak pilihnya, pada 27 November 2024 mendatng.
[ADV KPU SAMARINDA]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Jelang Puasa, Harga Cabai Melonjak Naik hingga Rp 100 Ribu per Kg di Pasar Segiri Samarinda
- Upah Pekerja Proyek Teras Samarinda Belum Dibayarkan, PUPR Sebut Tak Miliki Wewenang
- Satu Tahun Honor Puluhan Pekerja Teras Samarinda Tidak Dibayarkan, PT SAIP Dinilai Mangkir dan Tidak Kooperatif
- Ada Peningkatan di Banding Tahun Lalu, Daya Tampung PPDB SMA/SMK Sederajat di Samarinda Capai 14.383 Kuota
- KPU Samarinda Urai Hambatan Saat Pilkada, Sebagian WBP Tidak Bisa Salurkan Hak Pilih