Daerah
Diguyur Hujan Lebat, BPBD Sebut Ada 14 Titik Banjir di Samarinda
![Diguyur Hujan Lebat, BPBD Sebut Ada 14 Titik Banjir di Samarinda](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2023/12/kondisi-banjir-di-wilayah-samarinda-istimewa-657daadc588c5.jpg)
Kaltimtoday.co, Samarinda - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda membeberkan 14 titik banjir di wilayah Samarinda, setelah dilanda hujan deras disertai angin kencang, pada Sabtu (16/12/23) sore.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso menyampaikan bahwa, pihaknya telah melakukan upaya dalam penanganan banjir yang terjadi di beberapa wilayah Samarinda.
"Pertama, kami bantu evakuasi warga dari Alaya menuju ke Lempake, juga di beberapa wilayah lainnya. Selain itu, kami juga masih melakukan pendataan terkait dampak yang ditimbulkan," ucapnya.
Suwarso menjelaskan, ketinggian air di sejumlah wilayah bisa mencapai 50-60 cm. Hal tersebut mengakibatkan terganggunya mobilitas akibat banjir yang cukup tinggi.
"Dari informasi tim, ada 14 titik banjir yang menjadi pantauan kami. Mulai dari simpang Alaya, simpang tiga Kebun Agung, Simpang Gunung Kabur, Simpang Mugirejo, Jalan DI. Panjaitan Poros Samarinda Kebun Raya, Lempake, Damanhuri, Pasundan, Meranti, dan lain-lain," paparnya pada Sabtu (16/12/2023).
Ia menambahkan, dampak intensitas curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan atap rumah warga roboh hingga tanah longsor. Selain itu, Suwarso juga mendapatkan informasi dari tim, terkait jebolnya tanggul di daerah Lubuk Sawah, Mugirejo, Sungai Pinang, Samarinda.
"Besok kami akan cek ke lapangan mengenai informasi jebolnya tanggul tersebut. Untuk arahan dari Wali Kota Samarinda sendiri, kita terlebih dahulu melakukan proses evakuasi warga yang terdampak banjir," imbuhnya.
Kendati demikian, pihak BPBD Samarinda mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah, memonitoring dan mengamankan barang hingga kondisi air benar-benar surut.
"Semoga tidak ada lagi korban ataupun rumah yang terdampak. Lebih baik di rumah dulu monitor sambil mengamankan barang, lalu yang melintas supaya menepi, ketimbang berkendara saat banjir, itu berisiko,” tutup Suwarso.
[RWT]
Related Posts
- Deforestasi di Pulau-Pulau Kecil Indonesia Capai 318,6 Ribu Hektare dalam Lima Tahun Terakhir
- Dishub Samarinda Larang Stiker Bacalon Pilkada di Angkot, Bahayakan Keselamatan Penumpang
- Rundown dan Daftar Barang yang Dilarang Saat Konser Sheila On 7 di Samarinda Juli 2024
- KKP Sambut Positif Program Makan Bergizi Gratis, Dorong Konsumsi Ikan untuk Cegah Stunting
- Media Massa Didorong Aktif Suarakan Isu Gender dan Inklusi di Pilkada 2024