Daerah
Dinkes Kaltim Akui Terkendala Deteksi Kasus TBC karena Keterbatasan Alat Tes

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim akui alami kendala untuk temukan kasus tuberkulosis (TBC). Salah satunya karena keterbatasan alat tes cepat molekuler (TCM).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinkes Kaltim, Setyo Budi Basuki mengatakan bahwa, pihaknya mempunyai target setidaknya 90 persen untuk mendeteksi penyakit TBC.
"Selama ini, distribusi TCM dibantu pemerintah pusat. Jumlahnya juga belum banyak. Jadi tiap kabupaten dan kota, rata-rata lebih dari satu. Tapi letaknya jauh," ungkap Basuki, Kamis (31/8/2023).
Basuki menyebut, TCM jadi alat penting untuk mendeteksi apakah seseorang memang benar mengidap TBC atau tidak. Diketahui, TCM merupakan pemeriksaan dengan metode deteksi molekuler berbasis nested real-time PCR.
"Penggunaan TCM jadi prioritas untuk memeriksa TBC karena ada beberapa kelebihan," sambungnya.
Di antaranya, sensitivitas tinggi, hasil bisa diketahui dalam kurun waktu kurang dari 2 jam, bisa mendeteksi secara simultan dengan adanya bakteri MTB serta resistensi terhadap rifampisin, yang merupakan salah satu obat anti tuberkulosis yang paling sering digunakan.
Walhasil, Dinkes Kaltim berpikir untuk coba menggandeng sejumlah dokter dan klinik swasta untuk penanggulangan TBC, yakni dengan cara memberikan akses ke pasien untuk pemeriksaan TCM secara gratis.
"Ada MoU antara faskes yang mempunyai TCM dengan klinik dan dokter praktik. Maka, klinik itu bisa merujuk spesimen dahak pasiennya untuk melakukan pemeriksaan di faskes tersebut. Dengan MoU itu juga, klinik bisa mengakses obat kita secara gratis," tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pedas Puas Festival 2025 Sukses Bakar Lidah dan Semangat Warga Samarinda, Transaksi Via QRIS Tembus Rp2 Miliar
- DPRD Kaltim Soroti Lambannya Penanganan Kasus Serobot Lahan KHDTK, Dorong Sinkronisasi Data Gakkum dan Polda
- BK DPRD Kaltim Masih Dalami Dugaan Pelanggaran Kode Etik Pengusiran Kuasa Hukum RSHD
- DPKH Kaltim Tingkatkan Kinerja Petugas Reproduksi Ternak Lewat Kegiatan Penyegaran di Samboja
- Diskominfo Kaltim Dorong Budaya Sadar Siber Lewat Sosialisasi Sistem Keamanan Informasi