Bontang
Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat, Basri Minta Program Jargas 100 Persen
Kaltimtoday.co, Bontang – Jaringan gas (jargas) di Bontang sudah terpasang sebanyak 18.436 sambungan rumah (SR). Sementara, total SR di Kaltim mencapai 62.238 SR, yang terdapat di Bontang, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Dicanangkannya IKN di Kalimantan Timur, memberikan dampak positif bagi perkembangan jargas ke depannya, khususnya di wilayah Kaltim. Dampak tersebut, akan dirasakan langsung oleh masyarakat karena mendapatkan akses yang mudah dan adanya penghematan biaya.
Forum Jargas Kaltim pun menggelar Silaturahmi serta Diskusi Forum Jargas Kaltim bersama Sekretaris Ditjen Migas dengan tema “Pengembangan Jargas di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Wilayah Kalimantan Timur”.
Diharapkan pemateri dapat menyampaikan bagaimana potensi dan pengembangan jargas ke depannya, khususnya di wilayah Kaltim.
Wali Kota Bontang, Basri Rase dalam sambutannya mengatakan, Forum Jargas ini merupakan forum yang ditunggu-tunggu, dengan harapan hasil Forum Jargas ini ada secercah harapan untuk kabupaten kota di Kaltim yang sebentar lagi akan menjadi IKN.
Melalui forum ini juga, diharapkan Basri, jaringan gas (jargas) bisa terus bertambah, sehingga jargas bisa benar-benar dinikmati oleh masyarakat Kaltim.
“Kaltim ingin 100 persen jargas masuk di daerah,” kata Basri di acara Silaturahmi dan Diskusi Forum Jargas Kaltim bersama Ditjen Migas yang digelar di Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (25/3/2022).
Basri menginginkan ada keserasian, keselarasan dan kesepahaman seluruh perusahaan-perusahaan di daerah agar mendapatkan kesempatan yang sama. Mengingat, antara perusahaan gas Bontang, PPU dan Balikpapan belum ada persamaan terkait pelaksanaan perusahaan jaringan gas.
Lihat postingan ini di Instagram
Hal ini yang dituntut oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Samarinda, Balikpapan, PPU agar ada kesamaan. Selain itu, perusahaan di daerah juga harus diberi kesempatan di samping untuk meningkatkan pelayanan dan SDM.
“Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan pelayanan di masyarakat, khususnya di Kaltim,” kata Basri sebagai Pembina Forum Jargas Kaltim.
Perusahaan Gas Negara (PGN), lanjut Basri, belum pernah hadir di Bontang, sehingga ketika akan menjalin komunikasi sedikit sulit. Karena yang ditugaskan hanya stafnya. Menurutnya, permintaan atau tuntutannya tidak banyak. Yang paling penting bagi Basri, seluruh daerah diberikan program jaringan gas 100 persen. Selain itu, Basri juga berharap daerah diberikan kewenangan untuk mengelolanya.
“Salah satu alasan saya hadir di forum ini dan tidak memilih acara di Bali, yaitu ingin menyampaikan kepada teman-teman di Kaltim terkait program jargas ini,” ungkapnya.
Apalagi, Basri mengaku hampir setiap Rapat Paripurna di DPRD, pihaknya selalu ditanyakan kapan kelanjutan program jargas oleh para wakil rakyat.
“Saya bilang tunggu, saya ingin bertemu dulu dengan Pak Sekretaris, kalau sudah bertemu, Insya Allah ada angin segar, kebetulan beliau (Sekjen) komitmen untuk Kaltim dalam hal jargas ini,” imbuhnya.
Dikatakan Basri, masyarakat Bontang sangat merasakan manfaatnya dengan adanya program jargas ini. Makanya di Bontang tidak ada lagi antrean-antrean gas elpiji, terlebih, harga gas bumi ini lebih murah.
“Ini merupakan program dari Kementerian ESDM yang luar biasa,” ungkapnya.
Tak hanya itu, saking bagusnya program jargas, sebagian masyarakat Bontang mau memasang jargas secara mandiri. Namun hal itu masih dilarang oleh Basri. Karena pihaknya harus berhati-hati menyangkut masalah saham program kementerian. Selain itu, jika dilakukan pemasangan mandiri, tentu ada tarif pembayarannya, sementara program dari Kementerian ESDM itu gratis.
PJ Sekda PPU Tohar mengungkapkan terkait jargas yang ada di Kaltim, khususnya di PPU, gas elpiji dan jargas ini tidak terlepas dari instrumen pemerintah dalam rangka kemandirian viskal negara.
Dalam implementasinya, ketika subsidi minyak tanah hilang, muncul elpiji 12 kilogram, 5,5 kilogram, dan 3 kilogram. Lalu elpiji dengan berbagai ukuran diganti dengan jargas. Oleh karena itu, bagaimana kuota bagi daerah-daerah yang ada di Kaltim terus ditingkatkan.
“Untuk di PPU ada 9.322 jargas tersebar di 3 desa dan 9 kelurahan. Desa dan kelurahan lain yang belum tersentuh, meminta ke bupati, sekda kapan gilirannya?” ujar PJ Sekda PPU Tohar.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Allimudin Baso mengatakan, secara nasional, pemanfaatan gas nasional ini sudah mencapai 60 persen lebih, dan dilihat dari data statistik, jargas itu hanya memberikan kontribusi dari sisi gasnya tidak lebih dari 3-4 persen.
“Mohon masukan-masukan yang konstruktif supaya kami bisa memberikan masukan yang tepat, mohon maaf pimpinan kami tidak bisa hadir semua,” ungkapnya.
[RIR | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.