Kaltim

Direktur RSUD AW Syahranie: Tuduhan Mencovidkan Pasien Runtuhkan Semangat Tenaga Kesehatan

Kaltim Today
08 Oktober 2020 08:07
Direktur RSUD AW Syahranie: Tuduhan Mencovidkan Pasien Runtuhkan Semangat Tenaga Kesehatan
Pemakaman jenazah Covid-19 di Tanah Merah, Samarinda.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Tudingan sejumlah pihak kepada Rumah Sakit (RS) menjual isu Covid-19 terhadap pasien agar mendapat pembayaran lebih besar, dikhawatirkan Direktur RSUD AW Syahrani Samarinda, David Hariadi Masjhoer.

Menurut David, hal itu bisa meruntuhkan moral tenaga kesehatan yang selama ini berjuang merawat pasien. Jika tuduhan itu terus dibiarkan justru akan berdampak terhadap pelayanan tenaga medis bagi masyarakat.

Ditegaskan David, selama ini penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit semua sudah sesuai peraturan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

“Saat ini beredar kabar, kalau selama ini rumah sakit mengcovidkan pasien, padahal aturannya ada yakni Permenkes,” terangnya.

Dalam Rakor yang dipimpin Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan diikuti Danrem 091 ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, Kepala BIN Kaltim, Polresta Samarinda, Kepala BPBD Kaltim serta sejumlah pejabat Pemprov Kaltim, tampak kekhawatiran David akan merosotnya moral tenaga kesehatan yang selama ini bergelut dengan pasien.

“Setiap rumah sakit tidak bisa seenaknya menetapkan klaim, semua proses klaim melalui mekanisme yang berlapis dan ketat, sehingga tidak ada niatan mengcovidkan pasien,” tegas David.

Selain masalah tudingan mengcovidkan pasien, David juga mengaku kasus penyebaran virus di Kaltim, terutama di Samarinda meningkat karena kesadaran masyarakat rendah. Bahkan, ada keluarga pasien mengamuk karena tidak mau pasien dimakamkan sesuai standar pemakaman Covid-19.

“Selain tidak aman dari ancaman keluarga pasien, tuduhan mengcovidkan pasien ini bisa meruntuhkan moral tenaga kesehatan. Kami mohon dukungan keamanan dan moril agar semangat tenaga kesehatan kembali naik,” bebernya.

Terkait adanya gerakan tanpa masker, dia juga mengaku prihatin. Dia berharap masyarakat tidak terpengaruh. Sebab akan menambah pasein Covid-19. Saat ini, ungkap dia, tenaga kesehatan yang terlatih untuk menangani pasien Covid-19 masih sangat terbatas.

[TOS]



Berita Lainnya