Kutim

DLH Kutim Pastikan Pasang Air Laut dan Curah Hujan Penyebab Banjir Sangatta

Kaltim Today
25 Maret 2022 19:52
DLH Kutim Pastikan Pasang Air Laut dan Curah Hujan Penyebab Banjir Sangatta
Kondisi Sangatta yang terendam banjir selama 4 hari. (Ella/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Banjir terbesar selama 10 tahun terakhir merendam dua kecamatan di Kutai Timur (Kutim), yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan selama kurang lebih 4 hari.

Akibatnya, 10 ribu kepala keluarga terdampak dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi. Terkait penyebab banjir, banyak ahli yang menyimpulkan berbagai spekulasi mulai dari tanggul jebol hingga kerusakan lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutim, Aji Wijaya Effendie dalam pernyatannya menyebutkan, tidak ada tanggul perusahaan pertambangan yang jebol sehingga menyebabkan banjir. Ini untuk meluruskan informasi hoax yang menyebabkan kepanikan dan tidak bertanggung jawab.

Faktor alam tentu saja penyebab banjir yang pertama. Sepanjang 18 Maret 2022, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, curah hujan di Sangatta mencapai 73 milimeter sehingga masuk kategori deras. Intensitas curah hujan ini adalah yang tertinggi di Kutai Timur tahun ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Erika Mardiyanti menjelaskan bahwa, hujan bermula dari pertemuan angin atau konvergensi. Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif atau cumulonimbus. Hasilnya adalah hujan berintensitas sedang hingga deras yang dapat disertai petir.

Masalahnya adalah curah hujan yang tinggi tadi bertepatan dengan pasang surut air laut. Masih menurut BMKG, pasang surut tertinggi di Teluk Sangkulirang terjadi pada 21 hingga 31 Maret 2022. Pasang tertinggi mencapai 2,3 meter pada pukul 07.00 Wita dan 08.00 Wita sementara pasang terendah 0,4 meter pada pukul 01.00 Wita.

"Prakiraan pasang surut tersebut adalah yang tertinggi pada Maret ini. Untuk bulan sebelumnya, masih dalam pendataan," kata Erika dari BMKG.

Menanggapi tuduhan yang selalu menyasar PT Kaltim Prima Coal di tengah penanganan banjir, perwakilan KPC menyampaikan, bahwa tidak benar ada tanggul yang jebol.

"Sangat jelas pernyataan manager kami (Yordhen Ampung) bahwa tidak benar ada tanggul yang jebol. Saat ini tugas kami turun ke masyarakat dan fokus membantu masyarakat. Kehadiran kami menunjukan kepedulian kemanusian perusahan pada musibah banjir ini,” papar Felly Lung, Superitendent Public Communications KPC.

Sejak awal PT. Kaltim Prima Coal terjuan langsung membantu masyarakat dan intens berkordinasi dengan pemerintah untuk mendukung bantuan dan evakuasi masyarakat. Selain PT. Kaltim Prima Coal, PT. PAMA Site KPC pun turut aktif memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir.

[EI | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya