Kutim

Banjir Besar di Kutim: Terparah Sejak 20 Tahun Terakhir, Dampak Kerusakan Lingkungan di Hulu Sungai Sangatta

Kaltim Today
22 Maret 2022 09:58
Banjir Besar di Kutim: Terparah Sejak 20 Tahun Terakhir, Dampak Kerusakan Lingkungan di Hulu Sungai Sangatta
Banjir besar Sangatta terjadi pada Maret 2022. Ratusan rumah warga rusak ringan hingga berat akibat bencana tersebut.

Kaltimtoday.co, Sangatta - Banjir besar masih menggenangi dua kecamatan di Kutai Timur, Sangatta Selatan dan Sangatta Utara, Selasa (22/3/2022). 

Akibatnya, lebih dari 25 ribu warga di dua kecamatan itu terdampak dan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Basarnas membantu proses evakuasi warga terdampak banjir besar di dua kecamatan di Kutim. (Dok Basarnas Balikpapan)
Basarnas membantu proses evakuasi warga terdampak banjir besar di dua kecamatan di Kutim. (Dok Basarnas Balikpapan)

Jumlah ini diyakini terus bertambah mengingat banjir semakin tinggi dan meluas. Bahkan ada ketinggian banjir hingga mencapai leher orang dewasa. 

Warga yang terdampak ini sangat membutuhkan bantuan makanan, perlengkapan ibu dan anak, serta obat-obatan. 

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendirikan posko-posko pengungsian untuk warga terdampak banjir. Di Sangatta Utara misalnya, posko pengungsian didirikan di Masjid Agung Al Faroq Bukit Pelangi, Gedung Muhammadiyah, dan Gor Swarga Bara.

Di sekitar posko pengungsian Pemkab Kutim memastikan ketersediaan tempat mandi, cuci, dan kakus, serta logistik untuk masyarakat.

Adapun di Sangatta Selatan, Pemkab Kutim mendirikan posko pengungsian di Masjid Babussalam, BPU Desa Sangatta Selatan, Puskesmas Sangatta Selatan, SD 01 dan 02 Sangatta Selatan, Terminal umum KM 3, SMK Singa Geweh, dan Rumah RT 02 Sangatta Selatan.

“Kami sudah kerahkan petugas BPBD dibantu berbagai elemen dengan peralatan maksimal untuk mengevakuasi warga,” kata Ardiansyah Sulaiman.

Warga mendirikan dapur umum di tengah banjir untuk memenuhi kebutuhan makanan selama bencana banjir besar di Kutim. (Dok Fraksi Rakyat Kaltim)
Warga mendirikan dapur umum di tengah banjir untuk memenuhi kebutuhan makanan selama bencana banjir besar di Kutim. (Dok Fraksi Rakyat Kaltim)

Adapun aliran listrik dan air bersih di lokasi banjir saat ini masih terganggu. PLN, sebut Ardiansyah Sulaiman, memadamkan listrik demi menghindari sengatan listrik di lokasi banjir. Akibat pemadaman listrik itu, distribusi air bersih ke warga juga ikut terganggu. 

Banjir Besar Akibat Kerusakan Lingkungan

Dinamisator Jaringan Aktivis Tambang (Jatam) Kaltim Pradarma Rupang menyebut, banjir di Kutim saat ini merupakan yang terparah selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Dampak dari pembukaan kawasan hutan yang begitu masif untuk area pertambangan skala besar di wilayah hulu Sungai Sangatta.

Pembongkaran hutan dan perbukitan oleh perusahaan tambang raksasa di Kutim membuat Sungai Sangatta dan Sungai Bengalon mengalami penyempitan dan pendangkalan secara ekstrim.

Air dari dua sungai itu, sebut Darma, bahkan sudah tidak layak dipakai untuk memasak dan konsumsi sehari-hari.

Jatam Kaltim sejak awal sudah memprediksi banjir besar ini akan terjadi. Tidak sulit untuk menghubungkannya mengingat hutan-hutan di wilayah hulu dari Sungai sengatta telah dibabat habis PT KPC dan bukit-bukitnya dikeruk menjadi lubang tambang yang besar,” kata Darma. 

Mencermati kondisi bencana banjir yang terjadi di Kutim, Jatam Kaltim mendesak pemerintah membuka pos-pos layanan bantuan serta tempat evakuasi bagi warga yang terdampak dari banjir.

Dinamisator JATAM Kaltim, Pradarma Rupang.
Dinamisator JATAM Kaltim, Pradarma Rupang.

Untuk pemerintah pusat, Jatam mendesak agar dilakukan evaluasi dan audit menyeluruh ke PT KPC terhadap komitmen pemulihan hutan serta penutupan lubang tambang.

Jatam juga minta pemerintah tidak hanya memberikan sanksi administratif, tapi juga sanksi pidana atas sejumlah pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan.

Terakhir, mereka mendesak pemerintah membuka hasil pengawasan dan evaluasi kinerja pemulihan dan penutupan lubang tambang PT KPC kepada warga di lingkar tambang.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya